Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tuntutan Gaikindo Soal Kebijakan Euro IV

Kompas.com - 18/04/2017, 07:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif –
Keinginan pelaku industri otomotif Indonesia terkait pemberlakuan standar Euro IV sudah direalisasikan, melalui Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Johannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan, selain dibebankan kepada Industri otomotif, para pemangku kepentingan lain juga diharapkan bisa memenuhi apa yang diamanatkan dalam Permen tersebut. Dirinya menyebut setidaknya ada tiga permintaan yang diajukan.

Pertama, kata Johannes, yang terpenting adalah tersedianya bahan bakar Euro IV, ketika aturan ini mulai diimplementasi. Untuk mesin bensin, akan berlaku 18 bulan lagi, atau setidaknya jatuh pada September 2018, dan diesel pada 2021.

“Kemudian yang kedua, terkait dengan distribusinya yang merata ke seluruh Indonesia. Jadi tidak hanya berpaku pada Jakarta saja atau pulau Jawa, tapi secara keseluruhan,” ujar Johannes kepada KompasOtomotif, Senin (17/4/2017).

Terakhir, kata Johannes, ditujukan untuk Kementerian Perhubungan. Gaikindo berharap Kemenhub menambah jumlah balai pengujian yang saat ini hanya ada dua. Pasalnya, para merek mobil tanah air akan berbondong-bondong untuk melakukan pengujian, di mana bakal menimbulkan antrean panjang, jika mengandalkan fasilitas yang ada.

“Jadi sebisa mungkin ditambahkan fasilitasnya,” ujar Johannes. Kementerian Perhubungan sampai saat ini belum bisa dihubungi KompasOtomotif, terkait persoalan ini.

Dikawal Ketat

Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, beberapa pihak seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bertekad mengawal aturan ini sampai terimplementasi sempurna.

“Mereka merasa bertanggung secara moral sampai segala keperluan ada, seperti salah satunya bensin. Dalam waktu dekat kami akan memanggil penyedia BBM, mulai dari Pertamina, Shell dan Total, untuk memberikan pemahaman lebih detail agar tidak salah pemahaman,” ucap Dasrul kepada KompasOtomotif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com