JAKARTA, KOMPAS.com — Membaca odometer dengan teliti adalah langkah penting bagi calon pembeli mobil bekas untuk memahami seberapa jauh kendaraan telah digunakan. Odometer yang menunjukkan jarak tempuh asli bisa menjadi indikator kondisi mobil.
Namun, sayangnya, beberapa oknum terkadang memanipulasi angka pada odometer guna meningkatkan harga jual mobil bekas.
Agus, pemilik bengkel Auto Haus di Jakarta, menjelaskan, bahwa manipulasi angka odometer kerap digunakan untuk mengelabui calon pembeli.
Baca juga: Alasan Baic Indonesia Hanya Bawa BJ80 dengan Setir Kiri
Menurutnya, ada beberapa cara sederhana untuk mencurigai apakah angka kilometer pada odometer tersebut asli atau tidak.
“Salah satu cara mengecek keaslian kilometer adalah dengan melihat kesesuaian kondisi fisik interior, seperti setir dan pedal, dengan jarak tempuh," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (28/10/2024).
"Misalnya, jika mobil menunjukkan 30.000 km tetapi setir dan pedal tampak aus, ini bisa jadi indikasi adanya pengurangan kilometer,” ujarnya.
Agus juga merekomendasikan untuk memeriksa riwayat servis kendaraan. Menurutnya, buku servis rutin bisa menjadi acuan apakah kilometer asli atau tidak. Mobil yang rutin servis biasanya memiliki catatan kilometer yang konsisten setiap tahunnya.
Selain itu, pengecekan komputerisasi pada odometer digital sangat disarankan, terutama pada mobil keluaran terbaru.
Baca juga: Spesifikasi Baic BJ80, SUV Off-Road Premium dengan Mesin V6
“Meski diubah, rekam jejak kilometer biasanya tersimpan di sistem komputer mobil. Pengecekan ini sebaiknya dilakukan di bengkel terpercaya yang mampu memindai data tersebut,” ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.