JAKARTA, KOMPAS.com – Usai menjajal Nmax Turbo di Sirkuit Sentul Kecil, redaksi Kompas.com berkesempatan merasakan sensasi berkendara skutik baru Yamaha di jalan perkotaan.
Tidak hanya mencoba mesin 155 cc generasi terbaru, pada kesempatan ini fitur YECVT (Yamaha Electric Continuously Variable Transmission) juga diekspolarasi lebih jauh.
Apakah berkendara harian dengan Nmax Turbo sama menyenangkan ketika memakai motor ini di sirkuit?
Baca juga: Spesifikasi Suzuki Fronx yang Diduga Bakal Jadi Pengganti Ignis
Diawali dari posisi duduk Nmax Turbo dibandingkan Nmax Gen 2. Sebetulnya kedua motor ini sama-sama nyaman, khas skutik bongsor dengan posisi kaki bisa lurus ke depan.
Tapi pada Nmax Turbo, posisi kaki tidak bisa selonjor banget, alias agak tertekuk dikit. Kemudian, buat pengendara dengan tinggi 163 Cm dan berat sekitar 63 Kg, posisi kaki lebih jinjit saat kedua kaki turun ke jalan.
Lalu, jok Nmax Turbo juga masih terbilang nyaman, busanya empuk khas skutik-skutik Yamaha. Pada varian ini motifnya juga tampak keren, seperti jok aftermarket.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ingat Jaga Jarak
Saat dijajal di perkotaan, bobot motor memang terasa agak berat, khususnya buat yang tidak terbiasa naik skutik bongsor.
Tapi manuver terasa cukup ringan. Handling mungkin sedikit terkorbankan karena sokbreker belakang yang lebih empuk.
Alhasil bantingan jadi lebih mantul-mantul, namun enaknya motor jadi lebih nyaman saat melibas jalan rusak dibandingkan model sebelumnya.
Baca juga: BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Thailand, Apa Kabar Indonesia?
Berdasarkan spesifikasi di atas kertas, mesin Nmax Turbo menghasilkan tenaga maksimal sekitar 11,3 kW atau setara 15,1 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm, naik dari sebelumnya 13,9 Nm pada rpm yang sama.
Dengan mesin tersebut, Nmax Turbo terasa bertenaga buat pemakaian dalam kota. Karakternya seperti punya Lexi LX, tapi bedanya di Nmax Neo terasa lebih halus, lebih padat, dan lebih enak buat jalan jauh.
Soal teknologi YECVT, secara umum fitur ini memang tidak begitu terpakai saat melewati kondisi lalu lintas perkotaan yang padat.
Baca juga: Alasan Kenapa Ban Bisa Kempis Ketika Mobil Jarang Dipakai
Y-Shift sesekali mungkin berguna untuk meningkatkan deselerasi saat masuk tikungan atau ingin mendapat efek engine brake.
Selebihnya fitur ini lebih sering menganggur, karena pengendara justru lebih butuh kepraktisan gas dan rem saja, ketimbang menaik-turunkan rasio gigi saat merayap di kemacetan.
Sementara fitur S-Mode terasa bermanfaat saat melakukan stop and go di jalan macet atau kawasan perumahan yang banyak polisi tidur.
Baca juga: Harga MPV Mewah Bekas, Toyota Alphard mulai Rp 161 Jutaan