Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Fortuner yang Alami Aquaplaning, SUV Lebih Rawan

Kompas.com - 24/05/2024, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi aquaplaning pada Toyota Fortuner di Tol Trans-Jawa. Berdasarkan rekaman CCTV, mobil tersebut melaju saat kondisi cuaca hujan, di lajur kanan, lalu tiba-tiba hilang kendali dan keluar dari medan jalan.

Kejadian Fortuner yang alami aquaplaning tidak terjadi satu atau dua kali saja, tapi cukup sering. Lalu apakah selain kondisi ban, mobil dengan bodi SUV lebih rawan alami aquaplaning?

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, memang benar, kejadian aquaplaning kebanyakan dialami pada kendaraan yang punya ground clearance tinggi dan relatif ringan.

 Baca juga: Cerita Pengendara Fortuner Kecelakaan karena Aquaplaning

@davirel182 Sudah 1 bulan berlalu, masih teringat jelas kejadian mengerikan yang kami alami. Mobil yang kami tumpangi keluar jalur tol menabrak pepohonan dan tembok kemudian terbalik beberapa kali. Puji syukur Alhamdulillah kami semua masih diberikan panjang umur oleh yang Kuasa. Padahal warga sekitar yang menolong kami menyangka ini pasti tak selamat. Ya Allah terima kasih, Engkau begitu baik masih melindungi kami sekeluarga. #fortuner #2gd #id42ner ? original sound - Paul Walker Usa ?????????

 

"Untuk contoh saja, jarang terjadi aquaplaning di kendaraan truk yang muatan berat. Tentu ground clearance lebih tinggi lagi dari SUV, yang ada selip atau sliding karena kondisi ban yang sudah tidak layak," ucap Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Selain ground clearance yang tinggi, aquaplaning akan semakin mudah dialami saat tekanan udara ban kurang. Lalu, ban yang gundul juga akan memperbesar risiko.

Baca juga: Promo Beli Mobil Baru Dapat Potongan Rp 2,5 Juta


"Bisa disimpulkan, faktor yang mempengaruhi aquaplaning bisa dari kondisi telapak ban yang sudah tidak layak, tekanan udara di ban kurang, kecepatan kendaraan yang tinggi saat melibas genangan air, dan ground clearance kendaraan yang tinggi," kata Zulpata.

Terakhir, kebiasaan pengemudi dalang mengendalikan kendaraan juga pengaruh terhadap risiko aquaplaning. Misal saat melewati genangan air, jangan mengebut, sebaiknya dikurangi kecepatan dan kendalikan setir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau