Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengendara Fortuner Kecelakaan karena Aquaplaning

Kompas.com - 23/05/2024, 12:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian aquaplaning banyak terjadi saat mobil melewati jalanan yang tergenang air dan dalam kecepatan tinggi. Faktor utamanya memang pada ban, cuma cara mengemudi juga jadi penyebabnya.

Akun Davirel182 di Tiktok menceritakan pengalaman keluarganya yang mengalami aquaplaning saat mengemudi di jalan tol.

Menggunakan Toyota Fortuner, berdasarkan rekaman CCTV, mobil hilang kendali sampai keluar medan jalan.

"Menurut keterangan petugas dan rekaman CCTV, itu terjadi karena aquaplaning. Pada saat kejadian memang sedang hujan cukup deras, jadi mobil sulit dikendalikan terutama kecepatan tinggi," tulis pemilik akun, dikutip Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Video Bus Nge-drift di Tol, Aquaplaning Mengancam Seluruh Kendaraan

 

@davirel182 Sudah 1 bulan berlalu, masih teringat jelas kejadian mengerikan yang kami alami. Mobil yang kami tumpangi keluar jalur tol menabrak pepohonan dan tembok kemudian terbalik beberapa kali. Puji syukur Alhamdulillah kami semua masih diberikan panjang umur oleh yang Kuasa. Padahal warga sekitar yang menolong kami menyangka ini pasti tak selamat. Ya Allah terima kasih, Engkau begitu baik masih melindungi kami sekeluarga. #fortuner #2gd #id42ner ? original sound - Paul Walker Usa ?????????

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, aquaplaning memang faktor utama penentunya memang ban, karena jadi bagian dari kendaraan yang menempel ke jalan.

"Tapi ban ada batas toleransi kemampuannya. Dia akan kerja berat sampai selip dengan jalan. Bisa dipengaruhi gaya berkendara agresif, kecepatan tinggi, angin samping, karakter kendaraan, dan lain-lain," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Neta GT Tebar Pesona di Indonesia


Menurutnya, paling penting adalah kondisi ban harus layak, tidak botak. Kemudian tekanan udara di ban tidak boleh kurang, karena malah bisa menciptakan ruang di telapak yang meningkatkan risiko aquaplaning.

Terakhir, harus mengganti kebiasaan mengemudi saat jalanan kering dan basah. Misal menyetir saat hujan deras, banyak genangan, lebih baik kurangi kecepatan dibandingkan saat di kondisi kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com