Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penyebab yang Bikin Sopir Bus Ugal-ugalan di Jalan

Kompas.com - 11/04/2024, 13:02 WIB
Gilang Satria,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

5

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Setia Negara jurusan Jakarta-Kuningan-Cirebon mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 98 A, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024), pukul 17.00 WIB.

Kejadian itu membuat puluhan penumpang luka-luka dan ada yang tak sadarkan diri. Seluruh korban sudah dibawa ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

Baca juga: Tekan Potensi Kecelakaan, Kemenhub Atur Batas Mengemudi Sopir Bus

Darman, salah satu penumpang yang selamat mengatakan, sejak awal perjalanan dari Jakarta, supir PO bus Setia Negara sudah melajukan busnya dengan kecepatan tinggi.

"Dari awal jalan sudah ngebut, enggak tahu kenapa tiba-tiba di lokasi kejadian banting setir, langsung kebalik aja," ujarnya.

Ada dugaan, bus melaju dalam kecepatan 80 kilomter per jam (kpj) sampai 90 kpj sebelum terjadi kecelakaan.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan perilaku pengemudi bus kerap ugal-ugalan, yakni karena waktu dan menghindari kantuk.

Baca juga: Ditinggal Mudik, Kendaraan Bisa Dititip di Kantor Polisi

Ketika di jalan tol tak jarang terlihat bus menyalip dari bahu jalan. Sedangkan untuk di jalan non tol, pengemudi bus juga kerap ngeblong, melawan arah dan menyalip seenaknya demi cepat sampai tujuan.

“Pengemudi bus harus cepat sampai tujuan dan tepat waktu, ketika terlambat akan dikenakan sanksi potong honor,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Karena itu, pengemudi bus melakukan aksi seperti mengambil lajur lain, menyalip lewat bahu jalan, sampai ke provokatif.

Sedangkan soal menghindari kantuk, para sopir bis biasanya melakukan aksi yang memompa adrenalin.

Baca juga: Fitur Ini yang Bikin Yaris Cross Hybrid Irit dan Ramah Lingkungan

Baca juga: Lebaran Pakai Mobil Listrik, Ini Sebaran SPKLU di Ruas Tol Jabotabek

“Ketika mengemudi dengan aman atau santai dengan jarak jauh, akan membuat dirinya bosan. Akhirnya mereka melakukan akselerasi dan deselerasi yang kasar, ngebut, membuat bus oleng sampai melakukan aksi mepet depan,” kata Sony.

Berdasarkan kedua alasan tadi, pengemudi jadi agresif dan cenderung ugal-ugalan di jalan. Bahaya yang akan mereka tanggung dikesampingkan karena belum ada batunya, masih saja dilakukan.

“Sopir sehebat apapun enggak akan bisa baik di jalan kalau kondisinya dikejar-kejar ritase atau waktu. Agar aman di jalan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan pengendara lain adalah menghindar dari mereka,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

5
Komentar
kalo yang di bawa kardus atau benda mati boleh ngebut, ini nyawa penumpang ga ada harganya .


Terkini Lainnya

(akt) Persiapan Mudik Lebaran, Begini Cara Isi Saldo E-Toll Mandiri dan BCA

(akt) Persiapan Mudik Lebaran, Begini Cara Isi Saldo E-Toll Mandiri dan BCA

Tips N Trik
BAIC Fokus Mobil Hybrid di Indonesia: Solusi Efisien

BAIC Fokus Mobil Hybrid di Indonesia: Solusi Efisien

News
Berlaku Hari Ini, Daftar Diskon Tarif Tol 20 Persen di Trans Jawa

Berlaku Hari Ini, Daftar Diskon Tarif Tol 20 Persen di Trans Jawa

News
Korlantas Polri Imbau Mudik Aman Tanpa Sepeda Motor

Korlantas Polri Imbau Mudik Aman Tanpa Sepeda Motor

News
Ini 28 Akses Gerbang Tol Jakarta yang Kena Ganjil Genap Pekan Ini

Ini 28 Akses Gerbang Tol Jakarta yang Kena Ganjil Genap Pekan Ini

News
[POPULER OTOMOTIF] Manfaatkan Diskon Tarif Tol buat Mudik Lebaran | Suzuki Satria Hiu Orisinal Upgrade | Chery Serahkan 2.000 Unit J6 ke Konsumen

[POPULER OTOMOTIF] Manfaatkan Diskon Tarif Tol buat Mudik Lebaran | Suzuki Satria Hiu Orisinal Upgrade | Chery Serahkan 2.000 Unit J6 ke Konsumen

Komunitas
Rincian Lengkap Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2025, Berlaku Mulai Hari Ini

Rincian Lengkap Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2025, Berlaku Mulai Hari Ini

Feature
Simulasi Perhitungan Tarif Tol Jakarta-Palembang Usai Diskon 20 Persen

Simulasi Perhitungan Tarif Tol Jakarta-Palembang Usai Diskon 20 Persen

Feature
Pekan Ini Ganjil Genap Jakarta Hanya Berlaku 4 Hari

Pekan Ini Ganjil Genap Jakarta Hanya Berlaku 4 Hari

News
Biaya Mudik Mobil Listrik Jakarta-Solo: M6, Omoda E5, dan Ioniq 5

Biaya Mudik Mobil Listrik Jakarta-Solo: M6, Omoda E5, dan Ioniq 5

Feature
Jadi Penyebab Tabrakan Beruntun, Apa Harus Ganti Rugi Tiap Kerusakan?

Jadi Penyebab Tabrakan Beruntun, Apa Harus Ganti Rugi Tiap Kerusakan?

Feature
Diikuti 21 Komunitas, Daihatsu Kembali Gelar Mudik Bersama 2025

Diikuti 21 Komunitas, Daihatsu Kembali Gelar Mudik Bersama 2025

Komunitas
Mudik Lebaran 2025, Ini Waktu yang Tepat untuk Servis Mobil 

Mudik Lebaran 2025, Ini Waktu yang Tepat untuk Servis Mobil 

Tips N Trik
Ketika Parade Bus Klakson Telolet Bikin Macet Exit Tol Cimanggis

Ketika Parade Bus Klakson Telolet Bikin Macet Exit Tol Cimanggis

Niaga
Nomor Darurat Toyota, Suzuki, Chery, Aion dan KIA Saat Mudik Lebaran

Nomor Darurat Toyota, Suzuki, Chery, Aion dan KIA Saat Mudik Lebaran

Tips N Trik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau