Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Potensi Kecelakaan, Kemenhub Atur Batas Mengemudi Sopir Bus

Kompas.com - 11/04/2024, 06:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membatasi waktu sopir bus untuk berkemudi dalam trayek panjang atau jarak jauh.

Langkah tersebut, dijelaskan Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Danto Restyawan, untuk menekan potensi kecelakaan lalu lintas imbas pengemudi yang kurang konsentrasi.

"Kecelakaan yang disebabkan pengemudi terlalu letih sehingga kurangnya konsentrasi cukup tinggi. Sehingga ini harus diatur," katanya kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Menikmati Pesona Nepal van Java dengan Innova Zenix Hybrid

Armada bus di terminal Kampung Rambutan, Jumat (8/6/2018)STANLY RAVEL Armada bus di terminal Kampung Rambutan, Jumat (8/6/2018)

Sebab, berdasarkan riset internal, waktu ideal sopir dalam mengemudi hanya empat jam saja. Sehingga seharusnya dalam empat jam sekali, bus harus masuk ke tempat istirahat, terutama saat masa mudik.

Namun, karena masih sebatas imbauan, maka kerap dilanggar karena beberapa alasan. Paling umum, akan mempengaruhi waktu perjalanan dan biaya operasional.

"Sebenarnya untuk sopir (bus) ini atau siapapun maksimal berkendara itu hanya 4 jam. Setelah itu harus istirahat, jangan dipaksakan," ujar Danto dalam kesempatan terpisah.

"Jadi di tahun ini, kita sedang buat kajian kalau untuk perjalanan jarak jauh harus ada dua driver. Nanti kita buat aturannya," lanjut dia.

Kemudian, Kemenhub juga akan membuat batas bawah pada tarif bus. Jadi tidak akan ada perang harga meskipun perusahaan otobus (PO) harus menurunkan dua pengemudi dalam perjalanan jarak jauh.

Baca juga: Penjelasan Polisi Berlakukan Contraflow di TKP Kecelakaan Km 58

Sopir bus AKAP bernama Turiman (42) mengatakan kondisinya tetap sehat karena pikiran yang positif, Rabu (27/3/2024).KOMPAS.com/ RUBY RACHMADINA Sopir bus AKAP bernama Turiman (42) mengatakan kondisinya tetap sehat karena pikiran yang positif, Rabu (27/3/2024).

Danto menargetkan aturan tersebut mulai diterapkan pada tahun depan. Sehingga perjalanan mudik semakin aman dan nyaman.

"Nanti kiita buatkan aturannya, dan tarif paling rendah bus juga kita akan tentukan. Jadi tidak bisa antar PO perang harga. Perang harga ini yang membuat kesejahteraan sopir tidak baik," ucapnya.

"Berlaku tahun depan, ya. Semoga kajiannya tahun ini selesai," tutup dia.

Untuk diketahui, batas waktu berkemudi sudah tertera dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.

Pada aturan tersebut dinyatakan bahwa setiap pengemudi diizinkan untuk mengemudi selama 4 jam secara berturut-turut, setelah itu diwajibkan untuk beristirahat minimal 30 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com