Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Ada Insentif Baru untuk Pabrik EV di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pemerintah telah menyiapkan insentif bagi para investor supaya mau membangun pabrik mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Pasalnya saat ini Indonesia baru memiliki empat pabrik EV yaitu Wuling, DFSK, Hyundai, dan Chery. Tetapi dari sisi produksi, keempat pabrik itu masih terbilang rendah.

Sehingga supaya meningkatkan daya saing industri di dunia, khususnya Thailand, dibutuhkan suatu dorongan supaya produsen yang sudah ada dan menjalani debut di Tanah Air, mau membangun pabrik perakitan.

Baca juga: Menperin Pastikan Mitsubishi Siap Ekspor Mobil ke Australia

Pabrik Chery Intelligent Connected Mega Factory, di Wuhu, China.Foto: Chery Pabrik Chery Intelligent Connected Mega Factory, di Wuhu, China.

"Saya kira masih cukup rendah kapasitas produksinya dalam setahun di bawah 100.000 unit," kata Agus di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

"Kita sudah siapkan insentif (baru), semua bisa kita siapkan untuk kompetitif dengan negara lain, dengan Thailand," ujarnya lagi.

Kendati masih enggan membocorkan bentuk insentif dimaksud, namun dinyatakan bahwa basisnya akan sama yaitu dengan mempertahankan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Tetap kita jalankan (insentif PPN 10 persen), tetap ada. Base-nya tetap TKDN tidak bisa kita lepas. Cuma perbedaannya, nanti yang kita nilai fokusnya ada di heavy battery, berapa besar dia punya lokal konten," katanya.

Baca juga: Tahun Ini, Menperin Targetkan Ekspor Mobil Naik 20 Persen

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam satu kesempatanKemenperin Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam satu kesempatan

Sebelumnya, pemerintah sudah mengeluarkan insentif memiliki tujuan serupa, melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 6 Tahun 2023.

Dalam beleidnya, pemerintah memberikan pembebasan tarif Bea Masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang ditanggung untuk impor mobil listrik secara utuh (completely built-up/CBU) dalam jumlah tertentu.

Insentif tersebut berlaku hanya sampai akhir 2025 bagi produsen mobil listrik yang berkomitmen membangun industrinya di Tanah Air, termasuk menerapkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto juga mengungkapkan bahwa BYD, Chery, serta VinFast juga akan berinvestasi, termasuk mendirikan pabrik lokal.

Baca juga: All New Toyota Vellfire Hybrid Lahir di IIMS 2024, Dijual Rp 1,8 M

BYD umumkan harga resmi mobil listriknya di IIMS 2024KOMPAS.com/DONNY BYD umumkan harga resmi mobil listriknya di IIMS 2024

"Jadi, kalau EV (kendaraan listrik) ini beberapa akan investasi, seperti Cherry akan investasi di Indonesia dan kemudian termasuk BYD serta VinFast,” ujar dia.

Namun, Airlangga masih belum dapat menyebutkan besaran investasi perusahaan-perusahaan tersebut karena masih melakukan kajian bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau