PEKANBARU, KOMPAS.com - Beredar video seorang petugas kepolisian sedang membantu pengendara memungut kasur yang terhempas di jalan tol Permai, bagian dari Trans-Sumatera penghubung Pekanbaru dan Dumai.
Video tersebut diunggah akun Tiktok @andozzId, dan mendapatkan ribuan respons positif dari netizen berkat aksi heroik dari petugas.
Setelah itu, petugas tersebut mengingatkan bagi setiap pengguna jalan untuk selalu berhati-hati saat memuat barang di atas atap mobil, pastikan terikat dengan kuat agar tidak mencelakai pengendara lainnya.
Baca juga: Razia ODOL di Tol Jakarta-Tangerang Didominasi Truk Tanpa Dokumen
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, membawa barang di atap mobil untuk berpergian ada etikanya, yakni menggunakan roof box bukan roof rack yang sebenarnya secara fungsinya hanya sebagai tatakan saja.
Hal ini penting dipahami karena menyangkut masalah keselamatan dalam perjalanan. Apalagi ketika mudik, karena umumnya jarak tempuh cukup jauh ditambah kondisi jalan yang bervariasi.
Sony mengatakan, meletakan barang menggunakan roof rack bisa menyebabkan masalah yangberkaitan dengan faktor keamanan dan keselamatan, baik untuk diri sendiri juga pengguna jalan lain karena sangat fatal bisa sampai kejadian tali putus.
Baca juga: Awas Macet, Ada Perbaikan Tol Jakarta-Cikampek hingga Pekan Depan
“Jika talinya tidak terikat dengan kencang maka dapat membuat barang jatuh, membahayakan pengguna jalan lain" kata Sony saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Banyak kejadian barang yang diletakan di atap mobil tanpa wadah dan pengikat yang kuat terlepas, bahkan sampai jatuh ke jalan yang membahayakan pengguna mobil di belakangnya.
Parahnya lagi, menurut Sony, banyak pengendara yang membawa barang overload tidak memikirkan dampak bagi mobil yang dikendarai dengan membawa barang yang berlebih.
Baca juga: 210 Kendaraan Besar Terjaring ODOL di Ruas Tol Jakarta-Tangerang
"Ini juga sering terjadi, mereka berkendara seakan normal saja, padahal dengan barang bawaan di atas, apalagi jumlahnya banyak, jelas mempengaruhi kondisi mobil dari sisi handling, pengereman, berat dan lain sebagainya. Paling utama yang harus diperhatikan benar-benar adalah masalah center of gravity," ujar Sony.
Penting diketahui, center of gravity adalah titik berat dari mobil, di mana seluruh bobot mobil terpusat dalam satu titik temu.
Semakin tinggi center of gravity, maka kemungkinan mobil berguling saat bermanuver itu juga makin tinggi. Selain itu, dengan membawa barang di atap, pastinya daya hambatan mobil akan semakin besar, alias kemampuan aerodinamisnya berkurang.
Efek dari kondisi tersebut akan membuat laju mobil terasa berat dan berujung pada penggunaan bahan bakar lebih banyak.
Baca juga: Belum Tergantikan, Jasa Marga Masih Menjadi Penguasa Jalan Tol
Risiko mobil pecah ban juga makin tinggi, karena beban angkut yang berlebih sehingga membuat roda bekerja lebih berat dalam jarak dan waktu yang sangat lama ditambah kondisi suspensi yang tak seimbang.
“Saat kondisinya sudah overload, maka ban kendaraan akan bekerja lebih berat, lebih panas karena jarak dan beban yang jauh lebih berat, potensi kerusakan sudah pasti, begitu juga kemungkinan pecah ban," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.