Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Recall Mercedes-Benz EQS soal Sabuk Pengaman, Indonesia Diklaim Aman

Kompas.com - 12/07/2023, 08:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes-Benz EQS jadi salah satu mobil listrik premium saat ini. Tapi, belum lama ini sedan listrik mewah tersebut terkena recall di Amerika Serikat.

Dikutip dari Carscoops.com, Selasa (11/7/2023), masalahnya berhubungan dengan sabuk pengalaman dan baut yang menyatukannya pada baris kedua.

Baca juga: Mobil Listrik Mercedes-Benz EQS 580 Meluncur, Harga Rp 2 Miliaran

Produsen mobil ini meluncurkan investigasi terhadap masalah tersebut pada April 2023, setelah tim jaminan kualitasnya menemukan bahwa sambungan baut pengait sabuk pengaman belakang kendor pada kendaraan. Sehingga, dicarilah akar permasalahannya.

Mercedes-Benz EQSKompas.com/Donny Mercedes-Benz EQS

Hasil investigasinya menyebutkan bahwa kendaraan tersebut merupakan salah satu dari beberapa kendaraan yang telah dikerjakan ulang di pabrik produksi. Data torsi baut serta dokumentasi lainnya digunakan untuk menentukan bahwa lima EQS 450 produksi 2022-2023 dan satu EQS 580 tahun 2022 juga berpotensi memiliki baut yang tidak dikencangkan dengan benar.

Baut yang longgar pada gesper sabuk pengaman menjadi masalah karena getaran atau tabrakan dapat melonggarkan baut lebih lanjut, dan menyebabkannya gagal saat digunakan untuk menahan penumpang.

Baca juga: Harga Nyaris Rp 3 Miliar, Intip Spesifikasi Mobil Listrik Mercedes-Benz EQS

Situasi ini dapat meningkatkan risiko cedera dalam kecelakaan. Untungnya, Mercedes melaporkan bahwa pihaknya tidak menerima klaim garansi atau laporan lapangan yang berkaitan dengan masalah ini.

Mercedes-Benz EQSDoc Mercedes-Benz Mercedes-Benz EQS

EQS juga dipasarkan di Indonesia oleh PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI). Sedan listrik ini sudah resmi diluncurkan di Tanah Air sejak Oktober 2022.

Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Marketing Communication & PR PT MBDI, mengatakan, EQS yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak dengan masalah tersebut.

"Sejauh ini tidak ada pemberitahuan dari kantor pusat kami mengenai unit di Indonesia yang terdampak. Jadi, hingga per saat ini kondisi di atas tidak ada unit yang terdampak," ujar pria yang akrab disapa Kerry, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau