JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menjumpai hujan deras, pengendara dianjurkan berhati-hati dan menurunkan kecepatan. Jalan yang basah dan tergenang akibat hujan berpotensi memicu terjadinya aquaplaning.
Aquaplaning sendiri merupakan situasi berbahaya di mana ban kendaraan gagal menapak pada aspal karena adanya lapisan air di atas jalan.
Satu anggapan keliru yang beredar di kalangan pengendara adalah aquaplaning hanya bisa terjadi di mobil, karena ukurannya besar dan bobotnya berat.
Hal itu ternyata tidak benar, menurut Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, Aquaplaning juga bisa dialami oleh motor.
Baca juga: Ini Posisi Blind Spot Pengemudi Bus yang Harus Dipahami Semua Orang
“Penentu aquaplaning itu kecepatan kendaraan dan kondisi jalan yang basah. Memang dipengaruhi juga oleh bobot (berat kendaraan), tapi itu bukan yang utama,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/7/2023).
Menimbang tingginya bahaya dan risiko yang bisa diakibatkan aquaplaning, Agus sangat menganjurkan pengendara motor untuk menurunkan kecepatan, saat berkendara di tengah hujan.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal menambahkan, sensasi yang dirasakan saat terkena aquaplaning adalah seperti kendaraan berjalan di atas oli. Sangat licin dan sulit dikontrol.
“Itu terjadi karena ban tidak punya daya cengkeraman yang cukup pada aspal. Jadinya seolah gliding, bukan bergulir tapi meluncur,” ujarnya.
Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Bikin AC Mobil Cepat Rusak
Saat kendaraan berkecepatan sedang ke tinggi melibas genangan, air bisa melapisi sisi permukaan ban dan menimbulkan terjadinya slip. Hal inilah yang menghilangkan daya cengkeram ban.
Menurut dia, aquaplaning bisa terjadi di jalanan manapun. Luas genangan dan intensitas hujan yang terjadi adalah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya aquaplaning.
“Kalau cuma jalanan basah, aquaplaning enggak akan terjadi. Jalanan harus betul-betul tergenang, biasanya ketika hujan lebat,” ucapnya.
Satu hal yang bisa dilakukan oleh pengemudi untuk menghindari aquaplaning adalah dengan menurunkan kecepatan.
Baca juga: Motor Listrik United Curi Perhatian di Jakarta Fair 2023
Jika dirasa hujan terlalu lebat dan banyak genangan di jalanan yang sedang dilewati, sebaiknya tidak mengemudi terlalu kencang.
“Aquaplaning cuma bisa terjadi kalau mobil berkecepatan tinggi. Makanya, kalau dirasa jalanan terlalu basah sebaiknya kecepatan diturunkan, jadi sekitar 50 kpj sampai 60 kpj saja,” ucap Zulpata.