Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klakson Telolet Kembali Ramai, Pengemudi Bus Jadi Senang

Kompas.com - 06/07/2023, 12:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Fenomena klakson telolet saat ini kembali ramai di masyarakat. Bahkan tampak gerombolan orang yang menunggu di pinggir jalan, dekat terminal, meminta bus untuk menyalakan teloletnya.

Telolet atau sekarang ramai disebut Basuri merupakan klakson tambahan dengan nada-nada yang dijadikan lagu. Pengemudi tinggal memencet not yang ada di alatnya, lalu menekan tombol lagi untuk menyalakan lagunya.

Dedy, pengemudi bus pariwisata Bee Buzz mengatakan, melihat orang-orang yang senang dengar telolet menjadi hiburan selama perjalanan.

Baca juga: Alasan Bus Sering Pakai Lajur Kanan di Tol

Warga antusias menyaksikan lomba telolet yang digelar Paguyuban Pelaku Wisata (PPW)   Jawa Tengah di The Wujil Resort & Conventions,  Jalan Soekarno-Hatta km 25,5 Ungaran, Wujil, Bergas, Semarang, Rabu (12/7/2017).KOMPAS.com/Syahrul Munir Warga antusias menyaksikan lomba telolet yang digelar Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Jawa Tengah di The Wujil Resort & Conventions, Jalan Soekarno-Hatta km 25,5 Ungaran, Wujil, Bergas, Semarang, Rabu (12/7/2017).

"Hiburan buat mereka dan kita juga. Jadi kita kasih aja kalau ada yang minta, kecuali kalau yang minta oleng-oleng, itu jelas enggak boleh," kata Dedy kepada teman-teman media di rest area Tol Cipali, Rabu (5/7/2023).

Selain Dedy, Fariz yang juga menjadi pengemudi bus pariwisata Bee Buzz mengatakan, telolet bisa jadi alat keselamatan, apalagi saat melewati jalanan berkelok dan rawan blind spot.

"Misal begini, jalur wisata di Indonesia kan rata-rata sempit, berkelok, kita bunyiin klakson telolet dari jauh, pasti kan pengendara lain dengar, orang tau ada kendaraan dari arah sana," kata Fariz.

Baca juga: Mau Beli Motuba, untuk Pemula Sebaiknya Pilih Kijang Kapsul LGX 2004

Jadi selama lewati jalan yang berkelok, pengemudi tidak usah terus tekan klakson. Cukup nyalakan telolet saja, maka bunyi-bunyian itu akan terdengar beberapa detik ke depan.

Soal gerombolan orang yang terlalu semangat sampai menutup jalan, sebenarnya sangat mengganggu pengemudi. Boleh saja minta telolet atau Basuri saat bus melintas, tapi tidak di tengah jalan.

Mengenai pemasangan telolet, biasanya kembali lagi ke perusahaan bus. Biasanya ada yang melarang, tapi tidak sedikit yang memperbolehkan pengemudi dan kru memasangnya.

"Kami pun boleh memasang klakson telolet sama perusahaan, yang penting bukan pasang stiker (di kaca dan bodi)," kata Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau