JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi oknum yang melakukan pelemparan kaca bus hingga saat ini masih kerap terjadi. Bahkan, baru-baru ini viral seorang pelaku tertangkap oleh kru bus saat melancarkan aksinya.
Pelaku langsung tidak berkutik saat kru bus membawanya masuk ke dalam kabin. Tidak sebutkan di mana lokasi kejadian video yang dibagikan oleh akun Tiktok @mbahkokrosono terjadi. Kemudian tidak diketahui bus AKAP tersebut dari PO apa.
Hanya saja, begitu pelaku berhasil diamankan oleh kru bus, pelaku diminta untuk duduk di samping sopir sambil direkam.
Rekaman video yang menampilkan wajah pelaku pelemparan bus sengaja diunggah di media sosial agar para pengendara bus bisa lebih hati-hati saat bertemu orang tersebut.
Baca juga: Industri Komponen Otomotif Diprediksi Tumbuh 13,2 Persen pada 2023
Keberadaan oknum yang dengan sengaja melakukan pelemparan kaca bus sangatlah meresahkan para sopir karena membuat kendaraan jadi rusak. Tidak hanya itu, benda yang dilempar oleh pelaku ke bus juga dapat membahayakan kru bus dan juga penumpang.
“Pelaku pelemparan bus hingga saat ini masih banyak. Apalagi di jalur sepanjang Probolinggo - Lumajang dan daerah Sumatra. Jawa Tengah juga banyak,” kata Cak Ikin salah satu sopir bus AKAP dari PO Efisiensi kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).
@mbahkokrosono Di hulum 5 tahun yang di rusak seharga ratusan juta #indonesia #bis #bisindonesia #maniabis ? suara asli - Mbah Kokrosono
Cak Ikin juga mengatakan, pernah mengalami hal serupa, yakni saat bus yang dikemudikan oleh dirinya tiba-tiba dilempar batu oleh orang tidak dikenal. Alhasil, mengamankan pelaku seperti kejadian di video merupakan hal yang tepat agar membuat jera.
“Tergantung situasi jalan, pelempar biasanya dari arah berlawanan. Kalau situasi memungkinkan buat ngejar maka akan dikejar pelakunya buat dimintakan pertanggung jawaban kalau kacanya pecah,” kata Cak Ikin.
Baca juga: Menguji Performa dan Efisiensi Bahan Bakar Honda Brio RS
Saat mengejar pelaku, biasanya kru bus susul pakai bus atau salah satu kru turun dan naik motor orang di sekitar untuk mengejar.
Namun, dari beberapa kasus, pada saat bus berupaya mencoba mendahului kendaraan di depan untuk mengejar pelaku pelemparan bus, biasanya banyak yang salah sangka dengan menganggap bus sedang memakan jalur jalan orang lain atau alami rem blong.
“Padahal bus juga sudah memperhitungkan jarak dan ruas jalan,” kata Cak Ikin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.