JAKARTA, KOMPAS.com – Pelemparan kaca bus menggunakan batu hingga saat ini masih kerap terjadi mewarnai dinamika lalu lintas di Indonesia.
Namun, seorang pelaku justru tertangkap oleh kru bus saat melancarkan aksinya. Kejadian tersebut bahkan baru-baru ini viral dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @mbahkokrosono.
Pada video tersebut, pelaku langsung tidak berkutik saat kru bus membawanya masuk ke dalam kabin. Hanya saja tidak sebutkan di mana lokasi kejadian di video yang dibagikan oleh terjadi. Kemudian tidak diketahui bus AKAP tersebut dari PO apa.
Baca juga: Bawa Mobil Transmisi Matik Tidak Boleh Kasar
Untuk sasaran dari pelemparan batu yakni kaca pengemudi retak atau kaca bagian samping yang pecah.
Aji, salah satu sopir bus dari PO AO mengatakan, pelemparan batu terhadap bus tidak hanya menyebabkan kerugian seperti kaca pengemudi retak atau kaca bagian samping yang pecah, namun juga menjadi bahaya bila batu mengenai kru atau penumpang.
@mbahkokrosono Di hulum 5 tahun yang di rusak seharga ratusan juta #indonesia #bis #bisindonesia #maniabis ? suara asli - Mbah Kokrosono
“Sebagai sopir bus saya sangat resah dengan adanya oknum yang melakukan pelempar batu pada bus. Itu bisa jadi hal yang membahayakan bagi pengendara,” kata Aji kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).
Biasanya, oknum melakukan pelemparan kaca bus punya tujuan ingin bus berhenti, dengan begitu akan mudah untuk merampok bus. Artinya, saat kaca bus mendapatkan pelemparan, menjadi teror tahap awal sebelum penjahat melakukan sesuatu.
Baca juga: Menguji Performa dan Efisiensi Bahan Bakar Honda Brio RS
Kejadian tersebut paling sering menimpa bus AKAP yang melintasi pulau Sumatera. Alhasil, kebanyak bus AKAP trayek Sumatera menggunakan tameng pada kaca depan.
Tameng tersebut berfungsi melindungi kaca depan dari lemparan batu. Dengan begitu jika terkena lemparan, kaca depan masih aman, pengemudi tidak terluka dan tetap bisa melanjutkan perjalanan.
“Saat ini aksi oknum melakukan pelemparan bus menggunakan batu masih ada,” kata Aji.
Senada dengan Aji, Hary salah satu sopir bus dari PO Putra Pelangi mengatakan saat kejadian pelemparan di malam hari lebih menakutkan.
Dengan kondisi yang gelap, bila ada sesuatu ke arah kaca sopir bus akan membuat kaget. Pada kondisi tersebut, sopir yang lengah akan jadi bahaya bagi kendaraan atau objek lain di sekitar bus.
"Karena kaget, bisa saja sopir bus jadi hilang kontrol saat memegang setir dan membahayakan banyak nyawa. Selain itu, kalau malam itu pelaku pelemparan tidak terlihat dengan jelas dan sulit untuk di kejar," kata Kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.