Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Subsidi Kendaraan Listrik Dinilai Tidak Tepat Sasaran

Kompas.com - 29/05/2023, 16:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Subsidi sepeda motor listrik sebesar Rp 7 juta, dan mobil listrik yang diberikan potongan PPN dari 11 persen menjadi 1 persen, dinilai tidak tepat sasaran.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menilai, insentif ini tampaknya diberikan hanya untuk menolong industri kendaraan listrik yang sudah telanjur berinvestasi.

"Jika dicermati, program insentif kendaraan listrik ini memang tidak memiliki aturan atau kewajiban bagi pembeli kendaraan listrik untuk melepas kepemilikan kendaraan berbahan bakar minyak yang mereka miliki," ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (29/5/2023).

Baca juga: Teken MoU, BYD Jajaki Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Sepeda listrik produksi Selis di PEVS 2023, JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).KOMPAS.com/XENA OLIVIA Sepeda listrik produksi Selis di PEVS 2023, JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

Menurutnya, insentif itu jangan sampai justru dinikmati orang yang tidak berhak atau orang kaya serta memicu kemacetan di perkotaan.

Selain akan menambah kemacetan, kebijakan ini juga dinilai akan menimbulkan kesemrawutan lalu lintas dan menyumbang jumlah kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat.

"Yang dikhawatirkan terjadi adalah makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan, sedangkan pihak yang akan diuntungkan dari program ini hanya kalangan produsen kendaraan listrik," ucap Djoko.

Baca juga: Video Detik-detik Mobil Zig-zag di Jalan Tol, Melintir dan Tabrak Pembatas Jalan

Target dari insentif kendaraan listrik ini adalah mengurangi konsumsi BBM dan menekan emisi karbon.

Namun, Djoko menganggap justru yang terjadi adalah penambahan konsumsi energi dan makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan.

"Sedangkan pihak yang akan diuntungkan dari program ini hanya kalangan produsen kendaraan listrik," kata Djoko.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Nekat Putar Balik di Jalan Tol

Referensi Modifikasi Sederhana Wuling Air ev di PEVS 2023Kompas.com/Nanda Referensi Modifikasi Sederhana Wuling Air ev di PEVS 2023

Dia bilang, secara tidak langsung, program ini menjadi cara pemerintah untuk menjaga investasi kendaraan listrik di Indonesia dan mencoba menarik investor baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com