Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 19:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi di Indonesia akan menemui berbagai jenis pengguna jalan. Ada yang mengemudi dengan santai, tapi tidak sedikit yang bikin jalanan semrawut.

Misal seperti pada video yang diunggah akun dashcamindonesia ke Instagram. Terlihat ada pengendara motor yang mau masuk ke gang, sudah ada di tengah jalan dan tinggal belok ke kanan.

Tapi, dari arah belakang mobil perekam ada pengendara motor yang mau menyalip. Saat bertemu motor yang mau belok ke gang, dia mengerem dan main langsung manuver ke kiri.

Baca juga: Pengemudi Wajib Terapkan Teknik Defensive Driving Saat Berkendara

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Beruntung pengemudi bisa mengerem, namun tetap kesal sambil menekan klakson cukup lama. Kejadian seperti ini yang sebenarnya tidak bisa diprediksi, dan kalau terlibat malah membuat diri sendiri ribet.

Menanggapi video tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, kondisi jalanan dari luar tidak bisa dikendalikan, tapi ada kebiasaan yang bisa menghindari risiko kecelakaan di jalan.

Sony menjelaskan, kebiasaan pertama adalah menahan emosi. Alasannya, kondisi jalan di Indonesia banyak gang ditambah perilaku pengendara motor yang masih membahayakan.

Baca juga: Spesifikasi Lengkap Yaris Cross dan Yaris Cross Hybrid

"Perilaku tersebut mengundang emosi yang berujung tidak jaga jarak aman, malas mengerem, dan keluar kata-kata kebun binatang," ucap Sony keada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Kalau misalnya emosi terjaga selama di jalan, maka bisa ingat terus untuk menjaga jarak aman. Kondisi mobil yang punya jarak aman dengan kendaraan di depan bisa mencegah tabrakan.

"Kedua, kebiasaan memeriksa kondisi sekitar. Dengan cara ini, maka pengemudi paham mana yang berpotensi kecelakaan," ucap Sony.

Memeriksa di sini maksudnya menerawang, memprediksi apa yang berisiko kecelakaan dan tidak. Jika sudah tau mana yang berpotensi, maka beri jarak dan tidak dekat-dekat.

"Ketiga, commentary driving. Menyebutkan bahaya-bahaya di jalan sehingga mampu melakukan antisipasi," kata Sony.

Membiasakan diri mengucap kelakuan orang lain yang berbahaya di jalan membuat otak terus waspada. Sehingga kalau ada ciri-ciri yang membahayakan, pengendara sudah tahu harus melakukan apa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com