Pentingnya Defensive Driving, Bisa Cegah Kecelakaan

JAKARTA, KOMPAS.com – Defensive driving adalah cara mengemudi yang mengutamakan keselamatan. Selain berperilaku selamat, defensive driving juga mengajarkan pengemudi untuk selalu waspada di jalan raya.

Mengingat kondisi jalanan di Indonesia penuh dengan penggunanya yang kadang berbahaya. Sering ditemui pengendara yang menerobos lampu merah atau melakukan aksi ugal-ugalan di jalan raya.

Walaupun sudah mengemudi dengan aman, risiko kecelakaan di jalan raya tetap ada. Oleh karena itu, pengemudi harus bisa defensive driving sehingga bisa terhindar dari celaka.

Baca juga: Sampai 8 Tahun, Ini Biaya Kepemilikan All New Isuzu mu-X

Unsplash/Takahiro Taguchi Mata lansia mengalami pengecilan pupil sehingga tak tahan terhadap cahaya yang terlalu benderang seperti cahaya matahari di pagi atau sore hari.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, defensive driving mengajarkan pengemudi untuk selalu waspada. Sehingga, pengemudi bisa siap dengan segala potensi kecelakaan.

“Selalu waspada dengan melihat potensi bahaya, identifikasi obyeknya dan prediksi kemungkinan apa yang akan terjadi,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tiga hal yang disebutkan tadi, jika sudah dikuasai maka pengemudi bisa memutuskan langkah aman sebelum lakukan manuver. Oleh karena itu, risiko terlibat kecelakaan di jalan raya bisa berkurang.

Baca juga: Kenapa Saat Mengemudi di Malam Hari Harus Matikan Lampu Kabin Mobil?

“Dengan menerapkan defensive driving, otomatis pengemudi lebih tahu risiko-risiko yang ada di jalan raya,” kata Sony.

Secara umum, mengemudi defensive menerapkan lima prinsip dasar berkendara aman, yaitu jaga jarak aman, jaga kecepatan, komunikasi (eye contact), dan antisipasi. Dengan begitu, bahaya di jalan raya bisa diminimalisir.