Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Darurat, Cairan Radiator Mobil Boleh Diisi Air Biasa?

Kompas.com - 11/04/2023, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perjalanan mudik akan menjadi momen spesial bagi siapa saja yang melakukannya. Termasuk bagi pengendara mobil pribadi, yang secara mental akan lebih banyak membutuhkan persiapan mental.

Terlebih lagi bagi pengguna mobil yang belum terbiasa perjalanan jauh menggunakan mobil sendiri. Perlu adanya persiapan yang matang, hingga pengetahuan yang luas agar ketika terjadi kendala di jalan tidak panik dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Seperti contoh terjadi pengurangan volume air radiator di tangki reservoir. Bila pengurangan ini terjadi sesekali saja, maka tidak masalah. Pengguna cukup menambahkan saja dengan air. Namun, kadang karena keterbatasan di jalan tidak ditemukan toko yang menyediakan coolant.

Baca juga: Ini 4 Penyebab Air Radiator Mobil Sering Berkurang

Thermostat radiator Suzuki Katana Dicky Aditya Wijaya Thermostat radiator Suzuki Katana

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, penambahan air radiator dalam kondisi darurat tidak harus menggunakan coolant, tapi bisa pakai berbagai jenis air.

“Kalau ada kan sebaiknya coolant yang satu merek, jadi menyediakan di bagasi, sehingga bila air radiator kurang bisa tinggal ditambahkan lewat tangki reservoir, tapi kalau terpaksa tidak ada coolant, bisa pakai air biasa,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2023).

Dia mengatakan air radiator yang kurang sedikit di tangki cadangan setelah perjalanan jauh, wajar terjadi karena proses penguapan.

Baca juga: Penyebab Air Radiator Mobil Sering Habis

Kebocoran pada radiator harus diperiksa dari mana sumbernya untuk menentukan radiator harus diganti atau bisa diperbaikiKompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran pada radiator harus diperiksa dari mana sumbernya untuk menentukan radiator harus diganti atau bisa diperbaiki

“Bisa langsung ditambah dengan air murni jika ada, air aki tutup botol biru, atau air sulingan atau air AC, air ini termasuk yang tidak mengandung mineral sehingga biasa digunakan untuk campuran coolant,” ucap Ibrohim.

Selain itu, untuk mobil-mobil yang masih menggunakan blok mesin dari bahan besi, bisa menggunakan air apa saja termasuk air sungai.

“Mesin-mesin yang masih pakai blok dari bahan besi lebih bisa mentoleransi cairan pendingin mesin, bisa pakai air sungai, air mineral, air sumur, air kran dan lainnya, tapi kalau mesin yang sudah terbuat dari bahan aluminium jangan,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Air Radiator di Reservoir Berkurang, Normalkah?

pencampuran coolant dengan airKompas.com/Erwin Setiawan pencampuran coolant dengan air

Menurut Ibrohim, mesin yang sudah berbahan aluminium memiliki water jacket yang lebih sempit karena perpindahan panasnya lebih cepat.

“Karena perpindahan panasnya lebih cepat, hindari air radiator yang tidak bagus seperti air mineral atau air yang mengandung banyak penghambat penyerapan panas, ada oksigen, debu dan benda padat terlarut lainnya itu akan membuat kerja radiator lebih berat,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan panas di blok mesin dari bahan aluminium yang seharusnya bisa terlepas dengan cepat, ini tidak terjadi karena beberapa ruang air terisi oleh mineral atau oksigen. Maka daya serap panasnya akan berkurang sehingga mesin lebih cepat panas.

Baca juga: Air Radiator Merah dan Hijau, Bolehkah Dioplos?

Ilustrasi air mineral (Dok. Shutterstock/ Alter-ego)Shutterstock/ Alter-ego Ilustrasi air mineral (Dok. Shutterstock/ Alter-ego)

Sedangkan mobil-mobil modern, sebagian besar sudah menggunakan blok mesin berbahan campuran aluminium, jadi sebaiknya menghindari air mineral sebagai air radiator.

“Pilih air yang paling kecil nilai zat padat terlarut (TDS)-nya, dan paling kecil nilai oksigennya, bisa pakai air minum kemasan kalau air demineral tidak ada, dan hindari air sungai untuk mobil modern,” ucap Ibrohim.

Urutan cairan yang paling baik untuk air pendingin mesin;

  1. Coolant
  2. Air demineral / air aki tutup botol biru
  3. Air AC
  4. Air RO
  5. Air minum kemasan / air mineral
  6. Air sumur / Air keran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com