Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Penyebab Macet Mudik dan Arus Balik di Jalan Tol dan Nontol

Kompas.com - 30/03/2023, 11:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transparan (Baketrans) memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 123, 8 juta orang meningkat 14,2 persen dari tahun lalu sebanyak 85,5 juta.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi mengatakan, pemerintah perlu langkah antisipasi yang disiapkan dengan cukup baik. Jangan sampai kejadian 'Brexit' pada tahun 2016 terulang kembali.

Baca juga: BMW Tergelincir di Jalan Tol, Ingat Risiko Berkendara Saat Hujan

"Mungkin yang lebih penting bagaimana kita dapat mempetakan titik rawan penyebab kemacetan dan solusi yang tepat sehingga kejadian kemacetan 'Brexit' tahun 2016 tidak terulang kembali. Sampai menimbulkan kemacetan dan korban meninggal," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Suasana keramaian di Pelabuhan Merak saat arus mudik dan balik lebaran 2022 laluKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Suasana keramaian di Pelabuhan Merak saat arus mudik dan balik lebaran 2022 lalu

Budiyanto mengatakan, titik rawan kemacetan untuk jalur darat dapat dibagi menjadi dua yaitu lewat jalan tol dan nontol. Sehingga penanggulangan penyebab tersebut bisa lebih fokus dan terperinci.

"Titik-titik rawan sebagai penyebab kemacetan selama ini baik di jalan tol maupun nontol secara kasat mata dapat mudah terdeteksi," ujar Budiyanto.

Baca juga: Yamaha Rancang Teknologi Self-Balancing Anti Jatuh

Budiyanto menyebut, untuk titik-titik rawan penyebab kemacetan di jalan tol, yaitu over kapasitas pada rest area, kemudian parkir pada bahu jalan, adanya kecelakaan lalu lintas dan ada kendaraan mogok.

Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi tempat pemberangkatan penumpang antar kota antar provinsi (AKAP). Pada Senin (12/12/2022) terminal masih tampak sepi menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi tempat pemberangkatan penumpang antar kota antar provinsi (AKAP). Pada Senin (12/12/2022) terminal masih tampak sepi menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Adapun titik rawan penyebab kemacetan di jalan nontol pada dasarnya ada tiga, yaitu pasar tumpah, kemudian wilayah yang ada pangkalan ojek, serta kondisi jalan menyempit alias bottle neck.

"Mapping titik rawan penyebab kemacetan dan bantuan teknologi kita harapkan dapat diformulasikan dalam rencan operasi yang komprenhensif untuk menangani arus mudik dan balik libur lebaran tahun 2023," kata dia.

"Dengan operasi yang direncanakan dengan baik dinamika arus lalu-lintas yang mungkin akan terjadi selama libur lebaran dapat tertangani dengan baik," ujar Budiyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com