Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Besi Payung Sering Dijadikan Ranjau oleh Oknum Tambal Ban

Kompas.com - 20/02/2023, 18:31 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

1

KLATEN, KOMPAS.com - Beredar video seorang relawan menyapu ranjau besi payung di sekitar jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan.

Tidak sedikit warganet berkomentar pernah mengalami kejadian serupa ketika melintas di jalan layang tersebut. Bahkan sampai berkali-kali mengalami ban bocor karena ranjau paku payung. Kenapa harus besi payung yang dijadikan ranjau?

Baca juga: Waspada, Ranjau Paku Ditemukan di Jalan Kolonel Sugiono Jaktim

Seorang tukang tambal ban di Klaten yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan ranjau besi payung memang banyak digunakan oleh oknum tukang tambal ban agar mendapatkan target.

“Besi payung atau rangka jari-jari payung dipotong-potong tidak beraturan agar ujung-ujungnya lancip, dengan demikian bisa melubangi ban kendaraan, besi payung sudah diperkirakan dapat membuat korban berhenti tidak jauh dari lokasi” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Waspada Ranjau Saat Berkendara di Musim Hujan

“Kalau diperhatikan, bentuk besi payung bisa menyerupai pipa, atau lempengan siku-siku, tujuannya ketika menancap ke ban, angin akan lebih cepat habis, sehingga kendaraan akan berhenti tidak jauh dari lokasi,” ucapnya.

Menurut dia, ban tubeless yang katanya aman dari ban bocor di jalan juga tidak bisa menghindari bahaya tersebut.

“Tetap akan habis karena model besi payung menyerupai pipa, ini lebih cepat mengeluarkan udara pada ban daripada paku atau sekrup,” ucapnya.

Baca juga: Risiko Menjadi Pemburu Ranjau Paku, Nyawa Taruhannya

Menurut dia, tidak aneh jika di sekitar lokasi tersebut banyak tukang tambal ban, karena biasanya yang melakukan penyebaran ranjau tersebut adalah oknum.

“Mungkin tidak kebetulan, di sekitar lokasi bisa ada tukang tambal ban berderet-deret, baik sesudah atau sebelumnya, dan pengalaman pernah kena ranjau besi payung juga, pas di tukang tambal ban di dekat lokasi antreannya banyak,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
berapa banyak manusia yang meminta dosa mereka kamu ambil dan pahalamu untuk mereka


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau