Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Ranjau Saat Berkendara di Musim Hujan

Kompas.com - 07/11/2020, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun intensitas hujan akan semakin sering terjadi. Baik pengendara mobil maupun sepeda motor selain harus mempersiapkan kondisi kendaraan juga wajib meningkatkan kewaspadaan di jalan.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat musim hujan tingkat risiko berkendara akan semakin tinggi. Jalan raya akan seperti medan ranjau yang siap memakan korban bila pengendara tidak fokus dan waspada.

Baca juga: Pelat Nomor Kendaraan Listrik Jadi Fokus Pengawasan Kepolisian

“Satu sikap yang sering dilupakan adalah kewaspadaan, ini sering disepelekan. Ingat, saat kita berkendara baik naik mobil maupun motor bahaya itu ada di depan belakang dan kanan kiri kita, dan musim hujan seperti ini bertambah yang datang dari bawah dan atas, jadi saya harap pengendara penuh antisipasi saat di jalan,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Sebuah mobil bernomor plat B 2359 PFB ringsek tertimpa pohon tumbang di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (21/9/2020) sekitar pukul 22.00 WIB. Dok. TMC Polda Metro Jaya Sebuah mobil bernomor plat B 2359 PFB ringsek tertimpa pohon tumbang di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (21/9/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut Jusri, paradigma soal bahaya jalan raya pada musim hujan harus ditambahkan agar pengendara bisa lebih berantisipasi. Musim hujan umumnya rentan dengan angin yang berhembus kencang.

Baca juga: Pakai Mesin Keenam, Vinales Start dari Pitlane di MotoGP Eropa

Pengendara mobil dan motor wajib berhati-hati ketika parkir atau melintasi area yang banyak pohon dan papan iklan, hal ini untuk mencegah bahaya yang datang dari atas.

“Banyak korban jiwa akibat bahaya dari atas. Mulai kejatuhan billboard sampai pohon tumbang. Sedangkan bahaya dari sisi bawah datang dari ranjau lubang di jalan yang tertutup genangan air. Untuk kasus ini lebih sering lagi kejadiannya, apalagi akhir tahun seperti ini banyak dinas yang melakukan galian-galian untuk menghabiskan anggaran,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau