JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan jika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini terus melakukan berbagai upaya guna mendorong percepatan produksi berbagai jenis kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Upaya ini sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan transformasi dari kendaraan bermotor bakar menjadi KBLBB.
Sebagaimana pada Inpres nomor 7 tahun 2022, Kemenperin melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Baca juga: LSUV Bekas Rp 280 Jutaan, Terios-Rush Banyak Jadi Incaran di Semarang
"Serta memberikan sosialisasi dan atau bimbingan teknis pelaku usaha di bidang kendaraan bermotor listrik,” kata Agus pada rapat kerja Komisi VII DP yang disiarkan pada kanal Youtube Komisi VII DPR RI Channel, Jumat (9/12/2022).
Kemudian, Kemenperin juga melakukan sosialisasi kepada Kementerian atau Lembaga dan Pemerintahan daerah mengenai berbagai jenis produk KBLBB yang sudah tayang dalam katalog elektronik.
Terkait dengan peta pengembangan industri kendaraan bermotor berbasis baterai, industri ini dibagi menjadi industri perakitan baterai, produk baterai cell, pembuatan baterai management system (BMS) dan penambangan bahan baku baterai atau baterai material sampai daur ulang baterai.
“Sehingga harapan kami Indonesia punya industri baterai yang terintegrasi. Kami juga sudah bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk pengembangan ekosistem baterai atau penukaran baterai, serta penerapan standarisasi untuk penerapan baterai pack untuk KBLBB,” ucap Agus.
Ada pula 1 perusahaan IC Design House yaitu PT Xirka Darma Persada. Namun, indonesia juga memiliki banyak Electronic Manufacture Service (EMS) dan industri otomotif yang memerlukan pasokan semikonduktor.
Kemudian, saat ini di Indonesia sudah ada 4 perusahaan bus listrik, 3 perusahaan mobil listrik dan 35 perusahaan motor listrik dengan total investasi Rp 1,92 triliun.
“Untuk per September 2022 terdaftar 25.316 unit KBLBB yang sudah teregistrasi. Namun angka ini masih kecil sehingga masih perlu kita dorong,” kata Agus.
Baca juga: Mobil Listrik Mercedes-Benz EQ Kena Imbas Cip Semikonduktor
Sementara itu, pelaksanaan anggaran Kementerian Perindustrian sampai dengan triwulan ketiga tahun 2022 dan update 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp 1, 68 triliun atau 58,6 persen dari total anggaran yang besarnya 2,63 triliun.
Anggaran tersebut dibagi lagi berdasarkan masing-masing Sekretariat Jenderal. Adapun dana yang dialokasikan untuk Ditjen industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika sebesar 91,93 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.