SEMARANG, KOMPAS.com - Rem mobil yang macet sangat berbahaya dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Sistem rem bekerja ditentukan kondisi masing-masing komponen yang saling berhubungan berjalan sesuai mekanisme normal.
Piston kaliper rem jadi salah satu komponen terpenting, tekanan oli mendorong piston menjepit kampas mengurangi kecepatan kendaraan melaju.
Karena itu, perawatan komponen tersebut sangat penting, jika sampai macet kemungkinan besar rem bisa terkunci.
Baca juga: Awas Macet, Ada 5 Lokasi Pengerjaan Jalan di Tol Jakarta-Cikampek
Komponen tersebut bisa macet karena tumpukan debu dan kotoran. Sifatnya segera, perbaikan dilakukan secepatnya menghindari kerusakan serius pengereman.
Menurut Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, sistem rem kendaraan satu sama lain tersinkronisasi menghasilkan efektifitas keakuratan jarak aman pengereman.
"Perawatan rem menentukan performa terbaik. Kotoran dan karat yang tercipta harus segera dibersihkan. Permukaan disc brake bisa terkikis habis tidak rata, parahnya jika sirkulasi minyak rem terhambat rem bisa mengeras," kata Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).
Piston rem bekerja mengandalkan sirkulasi minyak rem. Kotoran yang menumpuk di area kaliper rem berpotensi bikin ritme pengereman berubah siginifikan, keras saat di injak.
Setelah divonis masalahnya memang dari piston macet, cek kondisi seluruhnya dilakukan secara detail. Kaliper rem juga dipastikan benar-benar normal karena satu paket menentukan performa pengereman.
Baca juga: Rem Mobil Macet, Cek Bagian Piston Kaliper
"Sirkulasi minyak rem bertahap dan pusatnya dari master rem. Jika macet, di analisa sumbernya menyeluruh. Khawatirnya, beberapa komponen mengalami penurunan performa bersamaan," kata dia.
Detail fisik kondisi piston rem yang baik adalah tidak mengalami lecet atau berkarat, kemudian dilanjutkan cek seal mencegah kebocoran dini.
"Minyak rem bocor sangat berbahaya, malfungsi rem mendadak bisa menyebabkan kecelakaan fatal," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.