JAKARTA, KOMPAS.com – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan semakin mahal setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM baik subsidi maupun non subsidi yang dijual Pertamina.
Meski begitu, kenaikan harga BBM bisa dijadikan kesempatan untuk mempercepat tren kendaraan listrik, terutama sepeda motor listrik.
Saat ini pilihan motor listrik semakin banyak. Namun memang harganya relatif lebih mahal dibandingkan motor konvensional.
Baca juga: Catat, Penghapusan Denda Bukan Berarti Bebas Bayar Pajak Kendaraan
Sebagai alternatif untuk mengurangi biaya, konsumen bisa memilih konversi motor listrik. Bengkel dan workshop yang bisa melakukannya pun sudah mulai bermunculan.
Terlebih lagi, aturannya sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Heret Frasthio, pendiri Elders Garage, salah satu bengkel konversi motor listrik bersertifikat mengatakan, tren konversi motor listrik telah mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik di Indonesia, Mulai Rp 200 Jutaan
“Kita per hari ini sudah 80 unit lebih, sudah hampir 100 unit mungkin,” ujar Heret, kepada Kompas.com (15/9/2022).
Seperti diketahui, Elders Garage menjadi salah satu bengkel konversi yang bisa dipilih, khususnya buat pemilik motor Vespa. Namun, sebelum menjadi bengkel konversi motor listrik, ternyata Elders semula berfokus membangun motor custom.
Sebelumnya, motor modifikasi Elders Garage dijual ke Presiden Joko Widodo pada 2017 yang lalu. Namun seiring berjalannya waktu, bengkel tersebut mulai merambah ke pengembangan sepeda listrik dan konversi Vespa.
Baca juga: Honda Siapkan Mesin Unik buat Motor Baru Hornet dan Transalp
"Kita (Elders Garage) itu sudah ada dari tahun 2013. Jadi memang, fokusnya kita membangun motor-motor. Terakhir motor yang kita bikin-bikin kan chopper. Dan memang, kita melihat tren ke depannya memang pas setelah kita bikin chopper itu, kita banyak restorasi untuk Vespa,” kata Heret.
Heret menjelaskan, sejak 2021 pihaknya tengah mencari bisnis model baru, salah satunya adalah konversi Vespa menjadi motor listrik. Proses research and development (R&D) kemudian dilakukan selama kurang lebih tiga bulan.
"Jadi dari situ, baru kita mulai. Ternyata, animo masyarakat cukup besar dan memang kita punya target. Di elektrik ini, pemainnya juga masih sedikit. Kita mulai edukasi-edukasi, dan sekarang kita sudah ada di lima kota," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.