Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gencarkan Penggunaan BEV, Bagaimana Nasib Mobil Hybrid?

Kompas.com - 15/09/2022, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI mulai menggencarkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di dalam negeri melalui berbagai program.

Satu di antaranya dengan menginstruksi kepada seluruh instansi pemerintahan dan kepolisian agar mengubah kendaraan dinasnya jadi berbasis listrik murni alias battery electric vehicle (BEV).

Tentu, langkah tersebut langsung mendapatkan respons bak dari para pelaku industri dan masyarakat. Namun, apakah hal ini bakal menggerus pasar mobil hibrida di pasar fleet?

Baca juga: Mobil Dinas Pemerintahan Harus BEV, Toyota Siapkan bZ4X?

Mengingat sebelumnya pemerintah juga menyatakan bahwa era elektrifikasi di Indonesia butuh suatu transisi sehingga peralihan terjadi secara alami. Begitu pula yang disebutkan pihak Gaikindo dan produsen di kesempatan terpisah.

Salah satu transisi yang dimaksud ialah menggunakan kendaraan hibrida yang memiliki keunggulan hemat bahan bakar dan rendah emisi, tetapi tidak terlalu bergantung pada fasilitas pendukung berupa charging station (SPKLU).

Dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (15/9/2022), Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, percaya bahwa meski kendaraan BEV yang dipilih sebagai kendaraan dinas, mobil hibrid akan tetap laris.

"Saya rasa kebutuhan hybrid sebagai salah satu produk elektrifikasi yang irit dan ramah lingkungan tetap ada. Sampai sekarang produk-produk hybrid yang kami jual permintaannya cukup baik, bahkan sampai inden," kata dia.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik di Indonesia, Mulai Rp 200 Jutaan

Adapun produk mobil hibrida yang sudah dipasarkan Toyota di Indonesia saat ini mencangkup Toyota Cross Hybrid, Toyota Camry Hybrid, Toyota Corolla Altis Hybrid, dan Toyota C-HR Hybrid.

Hal senada juga dikatakan Direktur Coorporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Menurutnya, kendaraan hibrida tetap diperlukan untuk menggantikan mobil konvensional yang sudah ada saat ini.

"Saya rasa kita tetap butuh hybrid untuk menggantikan generasi ICE saat ini. Apalagi hybrid bisa hemat bahan bakar minyak 50 persen. Tapi apa dikasih insentif atau tidak kembali ke pemerintah dan konsumen," kata dia.

Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

Walau demikian, Toyota Indonesia tetap berkomitmen untuk menghadirkan beragam kendaraan elektrifikasi dengan metode multi-pathways. Sehingga kendaraan jenis terkait bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai awalan, teknologi hybrid bakal disuntikan pada salah satu produk yang diklaim telah memiliki pasar cukup baik di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pemrnth hrus mmberi insentif unt kndaraan konvensional yg akan diubah ke hybrid atw listrik murni. hal tsb unt spy kndaraan konvensional sbgian bsar msih digunakan dg mrubah mnjdi kendaraan hybrid atw listrik murni. shg program zero emisi dpt trcapai lbh cpat


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau