JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI mulai menggencarkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di dalam negeri melalui berbagai program.
Satu di antaranya dengan menginstruksi kepada seluruh instansi pemerintahan dan kepolisian agar mengubah kendaraan dinasnya jadi berbasis listrik murni alias battery electric vehicle (BEV).
Tentu, langkah tersebut langsung mendapatkan respons bak dari para pelaku industri dan masyarakat. Namun, apakah hal ini bakal menggerus pasar mobil hibrida di pasar fleet?
Baca juga: Mobil Dinas Pemerintahan Harus BEV, Toyota Siapkan bZ4X?
Mengingat sebelumnya pemerintah juga menyatakan bahwa era elektrifikasi di Indonesia butuh suatu transisi sehingga peralihan terjadi secara alami. Begitu pula yang disebutkan pihak Gaikindo dan produsen di kesempatan terpisah.
Salah satu transisi yang dimaksud ialah menggunakan kendaraan hibrida yang memiliki keunggulan hemat bahan bakar dan rendah emisi, tetapi tidak terlalu bergantung pada fasilitas pendukung berupa charging station (SPKLU).
Dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (15/9/2022), Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, percaya bahwa meski kendaraan BEV yang dipilih sebagai kendaraan dinas, mobil hibrid akan tetap laris.
"Saya rasa kebutuhan hybrid sebagai salah satu produk elektrifikasi yang irit dan ramah lingkungan tetap ada. Sampai sekarang produk-produk hybrid yang kami jual permintaannya cukup baik, bahkan sampai inden," kata dia.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik di Indonesia, Mulai Rp 200 Jutaan
Adapun produk mobil hibrida yang sudah dipasarkan Toyota di Indonesia saat ini mencangkup Toyota Cross Hybrid, Toyota Camry Hybrid, Toyota Corolla Altis Hybrid, dan Toyota C-HR Hybrid.
Hal senada juga dikatakan Direktur Coorporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Menurutnya, kendaraan hibrida tetap diperlukan untuk menggantikan mobil konvensional yang sudah ada saat ini.
"Saya rasa kita tetap butuh hybrid untuk menggantikan generasi ICE saat ini. Apalagi hybrid bisa hemat bahan bakar minyak 50 persen. Tapi apa dikasih insentif atau tidak kembali ke pemerintah dan konsumen," kata dia.
Walau demikian, Toyota Indonesia tetap berkomitmen untuk menghadirkan beragam kendaraan elektrifikasi dengan metode multi-pathways. Sehingga kendaraan jenis terkait bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai awalan, teknologi hybrid bakal disuntikan pada salah satu produk yang diklaim telah memiliki pasar cukup baik di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.