Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Endapan Efek Pembakaran BBM bagi Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 07/09/2022, 11:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar secara tidak langsung memaksa pengendara kendaraan bermotor di Indonesia untuk mulai menggunakan BBM yang lebih berkualitas.

Apalagi, saat ini teknologi yang dibenamkan pada kendaraan baru lebih optimal untuk ketika memakai BBM dengan tingkat RON 90 ke atas, setara Pertamax dkk.

Lantas, apakah ada dampak khusus ketika menggunakan BBM berkualitas pada kendaraan?

Berdasarkan hasil penelitian dari para ilmuwan Shell, diungkapkan bahwa performa mesin sebenarnya tidak hanya bergantung pada kadar oktan (untuk bensin) atau setana (untuk diesel).

Baca juga: 7 Bengkel Konversi Motor Listrik yang Bersertifikat

Petugas melayani pelanggan di SPBU Shell Slipi, Jakarta Barat.Kontan-Muradi Petugas melayani pelanggan di SPBU Shell Slipi, Jakarta Barat.

Hal penting lainnya adalah kemampuan bahan bakar dalam mempertahankan kebersihan mesin dari endapan. Jika beberapa bagian kritis mesin seperti katup saluran masuk dan injektor bahan bakar terselimuti oleh endapan yang tebal, hal ini akan menghambat aliran dan proses injeksi bahan bakar ke mesin.

“Salah satu penyebab borosnya bensin adalah karena bagian kritis mesin (seperti katup salur masuk dan injector injeksi langsung) yang kotor karena penggunaan BBM yang tidak mengandung zat aditif pembersih endapan yang kuat pada saat digunakan," kata Shell Fuel Scientist, Colin Chin dalam keterangannya.

Hal ini akan mengurangi performa dan efisiensi mesin. Sehingga ada baiknya pemilik atau pengemudi memperhatikan teknologi atau kandungan pada BBM yang hendak diisinya. Paling mudah, pakai BBM berkualitas.

Ia mencontohkan Shell Super yang memiliki kemampuan Dynaflex untuk membantu mencegah terbentuknya endapan, membentuk lapisan pelindung di bagian penting mesin, dan mengurangi gesekan pada mesin.

Baca juga: Mengenal Beda Bio Solar, Dexlite, dan Pertadex untuk Mesin Diesel

Ilustrasi berkendara diguyur hujan.Istimewa Ilustrasi berkendara diguyur hujan.

Pengguna kendaraan bermotor juga tidak disarankan untuk menggunakan BBM dengan oktan di bawah kadar oktan yang direkomendasikan pabrikan untuk menghindari mesin mobil menggelitik.

Dalam studi ini, disebutkan pula bahwa penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan tidak memiliki efek negatif. Bahkan mesin modern dapat mengoptimalkan performanya dengan oktan tinggi karena mempunyai perangkat engine management system.

Menurut hasil penelitian dari Shell, BBM oktan tinggi yang disertai dengan zat aditif seperti Dynaflex, justru berpengaruh baik terhadap kinerja semua jenis mesin kendaraan bermotor, termasuk mesin mobil tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com