Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisaran Kenaikan Harga BBM Pertalite

Kompas.com - 29/08/2022, 07:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan tingkat oktan 90 atau RON 90 di dalam negeri dalam waktu dekat, seiring adanya kenaikan banderol minyak dunia.

Namun saat ini, berbagai pihak tengah melakukan perhitungan agar putusan tersebut tidak membuat inflasi meninggi. Sehingga harga Pertalite kini masih disubsidi oleh pemerintah.

Dalam perkembangannya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri kerap menyampaikan perhitungan harga rill bila BBM Pertalite maupun Solar tidak disubsidi pemerintah. Tetapi, perhitungannya berbeda-beda.

Baca juga: Daftar 5 Wilayah di Indonesia dengan Populasi Mobil Terbanyak

Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Jokowi mengatakan, harga murni Pertalite mencapai Rp 17.100 per liter jika tak disubsidi. Pernyataan ini dilontarkan Kepala Negara saat Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD pada Jumat, 5 Agustus 2022 lalu.

"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik 7.650 harga sekarang ini kemudian naik jadi, harga yang benar adalah 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya dulu 3 bulan," kata Jokowi dilansir Kompas TV.

Sementara berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto harga keekonomian sejumlah BBM PT Pertamina (Persero) masih lebih tinggi dari harga yang dijual di SPBU.

Ia menyebut, harga keenomian Pertalite kini sudah mencapai Rp 13.150 per liter. Tetapi di SPBU atau pasaran, jenis bahan bakar tersebut masih dijual Rp 7.650 per liter sehingga insentif yang diberikan pemerintah semakin berat.

Baca juga: Biaya Isi Full Tank Avanza dan Xpander jika Pertalite Naik

"(Sementara) Harga keekonomian Pertamax Rp 15.150 per liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500 per liter," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa 16 Agustus 2022.

Apabila dibandingkan BBM di Thailand, rata-rata harga BBM dipatok Rp 19.500 untuk RON yang sama. Sedangkan di Vietnam Rp 16.645 per liter dan Filipina Rp 21.352 per liter.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun blak-blakkan mengenai harga keekonomian jenis BBM terkait. Menurutnya, harga Pertalite seharusnya sudah Rp 14.450 per liter sedangkan Solar Rp 13.950 per liter.

"Saya akan melakukan beberapa penjelasan maupun kemarin di DPD mengenai kondisi dari APBN terkait subsidi BBM. Jadi supaya bisa lebih menjelaskan dan sekaligus memberikan juga transparansi mengenai desain dari kebijakan pemerintah dari subsidi BBM yang jadi perhatian masyarakat luas," papar Sri Mulyani.

Baca juga: 5 Wilayah di Indonesia dengan Populasi Motor Terbanyak

Warga pengguna kendaraan motor dan mobil angkutan umum sedang mengisi bahan bakar subsidi Pertalite di salah satu SPBU Jalan Ir H Djuanda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Warga pengguna kendaraan motor dan mobil angkutan umum sedang mengisi bahan bakar subsidi Pertalite di salah satu SPBU Jalan Ir H Djuanda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).

Dari sisi APBN 2022, ia mengaku telah menyampaikan kepada DPR mengenai dengan perubahan yang sangat besar terkait dengan asumsi harga ICP. Kemenkeu menghitung bahwa ICP telah meningkat dari 63 dollar AS menjadi 100 dollar AS per barel.

"Sesudah dibahas dengan DPR, maka basis baru disepakati, termasuk kami menyampaikan ICP implikasi 100 dollar As , besaran subsidi berubah," kata dia.

"Subsidi dan kompensasi itu identik, tapi poinnya membayar untuk komoditas energi yang harganya tidak berubah walaupun harga di luar sudah berubah," ungkapnya.

Dengan demikian, pemerintah memberi subsidi dan kompensasi lewat Pertamina dan PLN untuk rakyat. Alhasil, belanja negara naik menjadi Rp 3.106,4 triliun atau naik Rp 392 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau