JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu muncul topik bahwa saat ini balapan MotoGP mulai membosankan. Alasannya motor makin kencang tapi malah membuat pebalap minim salip-salipan.
Topik ini pernah diungkap oleh Marc Marquez yang menyebutnya imbas dari perangkat aerodinamika. Kemudian wacana itu makin besar setelah Repsol selaku sponsor Honda di MotoGP ikut buka suara.
Baca juga: Jambi Mulai Memberlakukan Pelat Nomor Putih
Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia kurang setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut. Menurut Pecco tidak ada pebalap yang kesulitan menyalip lawan di depannya apabila motornya memang kencang.
"Saya rasa tidak dan Fabio (Quartararo) juga setuju dengan saya. Dalam balapan di mana saya harus pulih, saya melakukannya dan menyusul," kata Pecco mengutip Crash.net, Minggu (31/7/2022).
"Tentu, aerodinamika membuat lebih banyak turbulensi dan juga harus dikatakan bahwa kami selalu mencapai batas, jadi dalam situasi ini sangat mudah melebar dan membuat kesalahan," ucap dia.
Baca juga: Impresi Jajal Skutik Listrik Smoot Tempur di PEVS 2022
Faktanya, beberapa pebalap termasuk juara dunia delapan kali yaitu Marquez menentang inovasi aerodinamika, baik itu winglet atau perangkat pengatur tinggi motor.
“Pada saat yang sama, jika Anda lebih cepat, Anda tidak memiliki masalah, seperti yang ditunjukkan oleh Rins yang start terakhir di Portimao dan finis keempat, atau saya sendiri yang start terakhir dan finis kedelapan, atau di Mugello yang setelah start saya finis kesembilan dan menang," kata Pecco.
"Singkatnya, jika Anda memiliki potensi, Anda dapat mengatasinya," kata Bagnaia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.