Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Terbaik, Transmisi Matik Model AT, CVT, atau DCT?

Kompas.com - 08/07/2022, 12:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil kerap menjadi pilihan masyarakat Indonesia yang menginginkan kepraktisan dalam berkendara. Pasalnya, dengan mobil transmisi matik pengendara tidak perlu lagi memainkan pedal kopling untuk memindahkan gigi percepatan.

Semua mobil matik, pasti perpindahan gigi percepatannya sudah secara otomatis. Hanya saja ada beberapa model yaitu Automatic Transmission (AT), Continuously Variable Transmission (CVT), dan Dual Clutch Transmission (DCT).

Ketiga transmisi tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar, mulai dari konstruksi, cara kerja, hingga performa yang dirasakan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Transmisi Model CVT Lebih Hemat BBM?

Honda BR-V Prestige CVTKOMPAS.com/STANLY RAVEL Honda BR-V Prestige CVT

Untuk transmisi AT dan CVT, menggunakan torque converter sebagai penyaluran tenaga mesin ke transmisi. Nah, dari komponen ini lah muncul celah akan adanya hilang tenaga dalam skala kecil karena prinsip kerjanya mengandalkan oli dalam pentransferan tenaga.

Hilang tenaga tersebut sengaja dibuat, sebagai pengganti kopling. Seperti yang diketahui pada saat awal jalan transmisi manual membutuhkan setengah kopling untuk menggerakkan kendaraan.

Torque converter juga bekerja seperti itu karena poros transmisi dan mesin tidak menyatu, tapi hanya dihubungkan oleh dua turbin yang berdekatan.

Turbin pada mesin akan menggerakan oli dan akhirnya turbin transmisi pun berputar karena oli tersebut. Putaran tersebut lah yang menjadi sumber putaran yang masuk ke transmisi.

Baca juga: Daftar Biaya Perbaikan Transmisi CVT pada Mobil

Honda Brio RS Urbanite CVTHPM Honda Brio RS Urbanite CVT

Maka dari itu, ketika tuas transmisi AT atau CVT di posisi D, mesin hidup, kendaraan akan berjalan perlahan, dan begitu direm maka kendaraan dapat berhenti dengan nyaman tanpa harus memindahkan tuas ke N. Nah, itu lah fungsi hilang tenaga di torque converter itu tadi, sebagai pengganti kopling.

Sementara pada transmisi DCT, itu masih menggunakan kopling kering di mana kopling masih bisa dimainkan, meski dengan bantuan motor yang diatur secara otomatis oleh ECU.

Jadi, pada DCT tidak ada hilang tenaga ketika kopling sedang nyambung. Dengan kata lain, besarnya putaran mesin dapat disalurkan secara penuh ke transmisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com