Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajang MotoGP Kehilangan Sosok Rossi

Kompas.com - 04/07/2022, 15:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang yang menjadi penggemar Valentino Rossi. Sebagian penggemar mengatakan bahwa masa keemasan MotoGP berakhir setelah Rossi pensiun.

Namun, masih ada juga yang terus mengikuti perkembangan MotoGP. Apalagi, Rossi juga meninggalkan warisan berupa anak-anak didiknya dari VR46 Riders Academy.

Baca juga: Adik Rossi Ungkap Dampak Signifikan Kehilangan Winglet Sebelah

Anak didik Rossi juga tak kalah kompetitif, seperti Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, Luca Marini, dan Marco Bezzecchi.

Pebalap Petronas Yamaha SRT Italia Valentino Rossi melambai tangan setelah balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 14 November 2021.AFP/JOSE JORDAN Pebalap Petronas Yamaha SRT Italia Valentino Rossi melambai tangan setelah balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 14 November 2021.

Jonathan Rea, pebalap World Superbike (WorldSBK) dari Kawasaki, mengatakan, dirinya tidak setuju jika masa keemasan MotoGP berakhir ketika Rossi pensiun.

"Saya tidak melihatnya sedramatis itu. Valentino Rossi adalah kehilangan yang besar. Meskipun tanpanya, warna kuning mendominasi penonton. Dia adalah Mister MotoGP," ujar Rea, dikutip dari Motosan.es, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Bezzecchi Mempersembahkan Podium Pertama untuk Valentino Rossi

Rea mengatakan, dirinya adalah penggemar MotoGP pada era yang lama, di mana masih ada Nicky Hayden, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez.

Para pebalap saat balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 14 November 2021. Hasil MotoGP Valencia: Francesco Bagnaia juara, sedangkan Valentino Rossi finis di peringkat ke-10.AFP/JOSE JORDAN Para pebalap saat balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 14 November 2021. Hasil MotoGP Valencia: Francesco Bagnaia juara, sedangkan Valentino Rossi finis di peringkat ke-10.

"Tapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa generasi yang baru lebih lambat atau tampil lebih buruk. Para pebalap ini sangat cepat, mereka bahkan lebih cepat. Era dari Quartararo, Rins, Mir, dan Bagnaia, akan meninggalkan warisannya sendiri," kata Rea.

Menurut Rea, dibandingkan dengan mundurnya Suzuki dari MotoGP, masih lebih besar kehilangan seorang Rossi. Rea mengatakan, ada satu perbedaan besar antara era MotoGP dulu dengan yang sekarang.

Pebalap Petronas Yamaha SRT Valentino Rossi melewati para suporternya pada balapan MotoGP San Marino 2021, Minggu (19/9/2021) malam WIB.AFP/ANDREAS SOLARO Pebalap Petronas Yamaha SRT Valentino Rossi melewati para suporternya pada balapan MotoGP San Marino 2021, Minggu (19/9/2021) malam WIB.

"Dengan Rossi, tapi juga dengan Marquez, Schwantz, Lorenzo, dan Casey, ada permasalahan dan persaingan. Sekarang di MotoGP, sepertinya semuanya sangat harmonis. Ini berarti tidak banyak drama seperti dulu," ujar Rea.

Rea juga menanggapi performa para pebalap sekarang ini. Apalagi, melihat ada lima pemenang berbeda pada paruh pertama musim ini.

Marco Bezzecchi saat berlaga pada MotoGP Italia 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)FILIPPO MONTEFORTE Marco Bezzecchi saat berlaga pada MotoGP Italia 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)

"Ini gila, saya tidak bisa menjelaskannya. Saya curiga pebalap tidak membuat perbedaan dan motor lebih penting. Perbedaan performa sangat kecil. Pada beberapa balapan, Quartararo memimpin hingga 10 detik. Pada balapan tertentu, dia harus berjuang keras untuk posisi keenam," katanya.

Meskipun demikian, Rea mengaku tetap menikmatinya dan menjadi penggemar MotoGP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau