JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Luca Marini yang sekaligus adik tiri Valentino Rossi gagal tampil maksimal pada MotoGP Belanda. Kali ini, bukan karena masalah setelan motor, melainkan winglet.
Pebalap Mooney VR46 tersebut kehilangan sebelah winglet motornya pada saat balapan di Sirkuit Assen. Motornya tersenggol oleh Joan Mir tak lama setelah start.
Marini mengatakan, dirinya tidak percaya bagaimana kondisi tersebut sangat memengaruhi balapan. Menurutnya, Assen adalah sirkuit yang sangat tidak tepat untuk mengalami masalah tersebut.
Baca juga: Rossi dan Marini Sebut Ibunya Lebih Paham Balap Motor
Sebab, hampir sepanjang lap pebalap melaju dalam kecepatan yang sangat tinggi. Dalam kondisi seperti itu, tentu membutuhkan motor yang sangat stabil, baik saat pengereman maupun saat tikungan.
"Motor tidak mau menurut sesuai keinginan Anda. Anda ingin menghentikan motor dengan baik, tapi mustahil untuk menghentikannya di titik pengereman. Motor menjadi sangat tidak stabil di tikungan cepat, jadi saya harus mengurangi kecepatan secara signifikan," ujar Marini, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (29/6/2022).
Menurut Marini, Mir melakukan manuver yang berbahaya saat start. Tapi, dia juga memakluminya dan berpikir bahwa itu terjadi karena pengaruh wheelie. Beruntung dirinya tidak terjatuh.
"Saya dengar banyak komentar sebelumnya, saya ingat Pecco pernah kehilangan winglet di Qatar, sepertinya itu tahun pertamanya. Dia terpaksa menyerah saat itu, karena mustahil untuk membalap dan mengerem dalam kondisi seperti itu," kata Marini.
Baca juga: Bagnaia Ajari Luca Marini Cara Ngerem Ducati
Marini mengatakan, awalnya dia tidak tahu sudah kehilangan sebelah wingletnya. Setelah sepuluh lap, baru dia menyadari bahwa winglet sebelah kanan sudah menghilang.
"Level aerodinamis pada motor sekarang tidak dapat dipercaya. Itu bekerja sangat baik karena motor jadi sangat stabil di tikungan cepat dan di sektor yang cepat. Itu sangat membantu kita di Assen," ujar Marini.
"Tanpa winglet, saya kehilangan sekitar 20 km/jam di tikungan 6, 7, dan khususnya 12, di tengah tikungan. Mustahil untuk menambah kecepatan, karena motor tidak mau berbelok dan di tikungan cepat sulit untuk bertahan di trek," katanya.
Selain kecepatannya menurun signifikan di tikungan, saat keluar tikungan pun akselerasi motor menjadi menurun karena motor mengalami wheelie. Kondisi ini yang membuatnya merosot jauh dan finis di posisi ke-17.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.