Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Mobil Harus Dimatikan Agar Mobil Kuat Nanjak, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 01/07/2022, 19:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keunikan ruas jalan di Indonesia ialah level atau kontur yang berbeda-beda, seiring dengan banyaknya bukit dan pegunungan seperti di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.

Pada kawasan terkait, tanjakkan dan turunan cukup curam bahkan kerap ditemui. Namun tak sedikit kasus kendaraan yang tiba-tiba mesinnya mati hingga hilang kendali karena berbagai aspek.

Oleh karenanya, guna memuluskan perjalanan pengendara percaya bisa dengan cara mematikan fitur air conditioner (AC). Benarkah demikian?

Baca juga: Seberapa Penting Sabuk Pengaman untuk Penumpang Mobil

Jalanan menanjak menuju kawasan wisata Pantan Terong, di Desa Ulu Nuih, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Selasa (25/12/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Jalanan menanjak menuju kawasan wisata Pantan Terong, di Desa Ulu Nuih, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Selasa (25/12/2018).

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, mematikan AC saat berkendara memang bisa mempengaruhi perfoma mesin.

“Mematikan AC saat melewati jalan menanjak memang bisa mempengaruhi kinerja mobil. Pasalnya kompresor AC digerakan oleh belt dan berputar mengikuti putaran mesin," katanya saat dihubungi Kompas.com.

"Sehingga ketika kompresor AC mati, otomatis beban mesinnya juga akan berkurang,” lanjut dia.

Hal serupa juga dikatakan Dealer Technical Sepport Dept Head Toyota Astra Motor, Didi Ahadi dalam kesempatan terpisah. Tapi menurutnya, mematikan AC tidak begitu berpengaruh membuat mobil bisa menanjak.

Baca juga: Sepelekan Pergantian Minyak Rem, Bisa Fatal Akibatnya

Jalanan menanjak dan menurun yang ekstrem jadi menu wajib di BromoKompasOtomotif Jalanan menanjak dan menurun yang ekstrem jadi menu wajib di Bromo

Asalkan, beban mobil tidak begitu besar seperti muatan yang masih ada pada batas aman dan tidak adanya modifikasi berlebihan.

Selain itu, menurut Didi ketika melewati tanjakan yang curam hal yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah kemampuan si pengemudi dalam mengendarai mobilnya.

"Misalkan saat tanjakkan, jalanan macet, maka pengemudi harus punya kemampuan start-and-go, terutama yang mobilnya manual. Kalau tidak, dikhawatirkan mobil akan mundur," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau