JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan angkutan penumpang dan barang seperti bus dan truk biasanya mengakibatkan banyak korban.
Dimensi yang besar serta bobot kendaraan mencapai puluhan ton seperti menjadi bahaya untuk pengguna jalan lainnya.
Ahmad Wildan, Ketua Sub Komite Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT mengatakan, keselamatan itu adalah hasil dari proses, artinya ada inisiatif dari perusahaan untuk mengurangi risiko.
Baca juga: Truk Rem Blong di Tol Solo-Semarang saat One Way, Tabrak 6 Mobil
"Ada input (inisiatif) berupa standar-standar dan sebagainya. Ada proses isinya mekanisme, prosedur, dan lain-lain. Ada output yang isinya malfunction, fatigue, kadar polutan, serta outcome seperti lancar, selamat, dan tidak mencemari lingkungan," kata Wildan kepada Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Perusahaan bisa mempersiapkan standar supaya hasil akhirnya adalah kendaraan yang berkeselamatan. Misal membuat standar kesehatan pengemudi, waktu kerja, kompetensi, upah, kendaraan, jalan, muat, dan penanganan kondisi darurat.
Baca juga: Masih Ada Diskon Tarif Tol 20 Persen, Catat Syaratnya
"Membuat sendiri standar perusahaan. KNKT siap membantu bila ada perusahaan yang mau membuat standar-standar itu," kata Wildan.
Contoh perusahaan yang tegas dengan standar seperti Transjakarta, Pertamina, dan sebagainya. Hadirnya standar membuat risiko kecelakaan jadi minimum, mengurangi angka kematian di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.