Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kasus Bus Terbakar, Lebih Aman Pakai Colokan USB Dibanding Stop Kontak

Kompas.com - 07/04/2022, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus PO Haryanto terbakar di parkiran Terminal Pulogebang, Rabu (6/4/2022) siang. Bus dalam kondisi diam, mesin mati, dan api diduga muncul dari bagian tengah kabin.

Terlihat bus PO Haryanto yang terbakar menggunakan bodi Jetbus 2+, produk yang sudah cukup lama beredar di Indonesia. Untuk bus model lama, memang ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kebakaran di kabinnya.

Supervisor Finishing Bus Karoseri Adiputro Yohan Setiawan mengatakan, untuk bagian tengah kabin, terutama untuk bus keluaran lama ada komponen kelistrikan lainnya.

Baca juga: Agar Tak Tertipu, Cek Legalitas Bus Resmi untuk Mudik via SPIONAM

Model stop kontak rumahan pada bus Model stop kontak rumahan pada bus

"Kalau bus yang lama-lama, ada listrik untuk stop kontak di ducting-nya, ada juga untuk AC," ucap Yohan.

Model colokan listrik seperti stop kontak inimemang awam ada di kabin bus, posisinya di bagian bagasi kabin di atas kepala penumpang. Namun model seperti ini punya risiko korsleting yang cukup besar.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, stop kontak lebih rawan karena tidak dilengkapi dengan sistem proteksi.

Baca juga: Kredit Honda Vario 160 di IIMS 2022, Cicilan Mulai Rp 900.000

colokan usb di busKompas.com/Fathan Radityasani colokan usb di bus

"Stop kontak yang kualitasnya tidak bagus bagian dalam soketnya tidak bisa memegang male plug dengan aman. Akibatnya, korsleting atau arcing bisa terjadi tanpa disadari dan akhirnya terbakar," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Wildan mengatakan, lebih baik di kabin kendaraan menggunakan USB Port bukan stop kontak seperti yang ada di rumah. Desain USB Port lebih aman dari risiko terjadinya korsleting.

"USB Port akan bertemu dengan colokan yang desainnya lebih aman. Kalau stop kontak dia bentuknya terbuka, mudah kena embun, air dan lainnya," kata Wildan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke