Jakarta, KOMPAS.com - Sejak 2010 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menggunakan teknologi mesin common rail pada kendaraan bermesin diesel. Maka ketika aturan standar emisi gas buang Euro 4 diberlakukan, maka Isuzu Astra sudah siap.
Pertama kali teknologi mesin diesel common rail ini diterapkan pada Isuzu GIGA pada 2011, dan setara dengan Euro 4. Mesin diesel common-rail ini merupakan teknologi atau sistem yang mengelola dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam jantung mekanis diesel.
Salah satu keunggulan mesin common-rail adalah memberikan lebih banyak tenaga ketimbang mesin diesel konvesional.
Baca juga: Kesiapan Isuzu Sambut Euro 4, dari Produk sampai Purnajual
Teknologi common rail mampu menurunkan emisi dan output yang lebih tinggi, yang berhubungan dengan tekanan injeksi. Mesin itu menerapkan pengendalian kuantitas injeksi bahan bakar guna mengurangi kebisingan dan emisi gas buang.
Sebagai perusahaan yang sudah lama menggunakan Isuzu GIGA untuk aktivitas bisnisnya, Direktur PT Kemasan Ciptatama Sempurna, Wahyudi Sulistya mengatakan bahwa sejauh ini menggunakan mesin common rail Isuzu ini sangat menguntungkan.
"Kami ditawari merek lain, tetapi kami tetap di Isuzu. Kami tentu memilih yang sudah berpengalaman, karena ini menyangkut investasi besar dan keberlangsungan operasional perusahaan," ujar Direktur PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) Wahyudi Sulistya dalam diskusi "Customer Real Partner Sharing" di JAW 2022, Jumat (18/3/2022).
Wahyudi mengatakan, pihaknya memiliki pengalaman memuaskan selama 14 tahun menggunakan Isuzu. Saat ini, seluruh armada operasionalnya yang berjumlah 270 unit, semuanya adalah truk Isuzu dari berbagai varian baik itu Isuzu Giga, Elf, dan Traga.
Baca juga: Isuzu Tingkatkan Layanan Purnajual Menyambut Regulasi Euro 4
Keunggulan lain adalah efisiensi bahan bakar. Terutama untuk kendaraan dengan mesin common rail yakni Isuzu Giga. Ia menambahkan, dengan penerapan Euro 4 untuk seluruh kendaraan diesel pasti akan berpengaruh pada biaya operasional. Harga unit kendaraan baru Euro 4 akan naik..
Wahyudi menjelaskan, pihaknya memiliki kontrak servis dengan Isuzu. Hal itu membuat performa kendaraan operasional terus terjaga. Tim mekanik Isuzu lengkap dengan bengkel berjalannya hampir tiap hari berkunjung ke perusahaan untuk menservis kendaraan.
Selain perawatan, keunggulan Isuzu juga dirasakan pada ketersediaan suku cadang. Terutama suku cadang fast moving yang kerap perlu diganti. Pihak Isuzu melakukan stok suku cadang di lokasi PT KCS, sehingga saat diperlukan, bisa langsung digunakan.
Sebelumnya, pemilik PT Mitra Karya Makmur (MKM) Djoko Handoko mengakui, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur, pihaknya sudah lama menggunakan kendaraan Isuzu.
Menurut dia, urusan perawatan kendaraan, sejauh ini tidak pernah ada masalah, justru menguntungkan bagi perusahaan.
"Kami sudah dari pertama kali menggunakan Isuzu dengan mesin common rail. Layanan purna jualnya sangat baik dan tentunya menguntungkan bagi kami,"ujar Djoko.
Terkait penerapan standar emisi Euro4, Djoko menilai, itu akan menjadi keunggulan buat Isuzu. Karena, selama ini truk Isuzu Giga yang sudah menggunakan mesin common rail, performanya bagus dan hemat BBM. Apalagi, mekanik Isuzu sudah berpengalaman dalam perawatan kendaraan bermesin common rail.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada Februari 2022, penjualan ritel Isuzu sebanyak 2.072 unit, naik 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 1.814 unit.
General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril optimistis pencapaian Isuzu tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Isuzu menargetkan Isuzu Elf tahun ini bisa meraih pangsa pasar 25 persen, sedangkan Giga 14 persen, dan Traga sebesar 35 persen.
Attias juga yakin dengan pemberlakuan Euro 4, pencapaian akan lebih besar. “Tetapi memang kita lihat perkembangan marketnya bulan per bulan, karena market kendaraan komersial sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi dan bisnis,” tutur Attias.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.