JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, banyak mobil-mobil keluaran baru yang sudah dilengkapi dengan fitur power steering.
Power steering merupakan sebuah sistem yang mengurangi beban pengemudi saat mengendalikan roda kemudi.
Tanpa adanya power steering, mengendalikan setir bisa menjadi hal yang menyulitkan khususnya saat melakukan manuver di tempat parkir, belokan 90 derajat hingga bermanuver di tempat yang padat.
Baca juga: Mobil Menerjang Banjir, Apakah Power Steering Tetap Aman?e
"Adanya power steering meringankan beban gaya ketika mobil menikung, putar balik atau saat parkir, bahkan bisa dilakukan dengan satu tangan. Artinya tidak berat," ujar Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak.
Disitat dari situs Car and Driver, ada kebiasaan yang harus dihindari oleh pemilik mobil saat berkendara agar tidak merusak kerja power steering.
Membelokkan setir secara ekstrem, ke kiri atau ke kanan lebih dari beberapa detik dapat merusak pompa komponen power steering pada mobil.
Sementara itu, Raka B. Ferdynanza dari Piranti Stirindo Utama Power Steering Specialist mengatakan bahwa tingkat jenuh power steering cukup tinggi, tergantung perilaku pengemudinya.
"Jika mobil sering dipaksa bekerja berat, maka semakin cepat (rusaknya). Saat parkir juga harus diperhatikan," ucap dia.
Baca juga: Ini Daftar Mobil Bekas yang Kurang Dilirik Pembeli
Selain membelokkan setir secara ekstrem, Raka menjelaskan bahwa kondisi mobil bekerja berat maksudnya adalah ketika pengemudi kerap membawa mobil berjalan zig-zag, menerobos lubang atau polisi tidur, hingga menghantam genangan air.
"Saat mobil menghantam jalanan rusak dikhawatirkan celah rack steerbisa menjadi besar dan membuat power steering tidak optimal," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.