JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar berpotensi terjadi pada semua jenis kendaraan. Penyebabnya beragam mulai dari korsleting, tangki bensin bocor dan faktor lain.
Meskipun sudah sering terjadi kejadian mobil yang terbakar, namun tak sedikit pemilik mobil yang masih abai melengkapi kendaraanya dengan alat pemadam api ringan atau APAR.
Baca juga: Ada Pelabuhan Patimban, Target Ekspor Toyota Tahun Ini Naik 51 Persen
Padahal kata Kasektor Pemadam Kebakaran (Damkar) Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Pusat Unggul Wibowo, harga APAR tidak mahal jika dibandingkan mobil itu sendiri.
“Kadang-kadang orang Indonesia membeli mobil paling murah Rp 100 juta, tapi beli APAR yang Rp 300.000 saja sayang. Kalau sudah kejadian baru parah," kata Unggul kepada Kompas.com belum lama ini.
Unggul mengatakan keberadaan APAR di mobil cukup penting. Kejadian mobil kebakaran itu dapat diminimalisir jika pemilik kendaraan membawa pemadam api.
Baca juga: Transjakarta Resmi Operasikan 30 Unit Bus Listrik
Sehingga ketika terjadi kebakaran pemilik mobil dapat mematikan sendiri sumber kobaran api yang ada di mobil sebelum membesar.
"Itu karena rata-rata yang punya mobil tidak punya alat pemadam,” katanya.
Sebab yang kerap terjadi ialah, pada saat mobil terbakar pemilik mobil cenderung menunggu bantuan dari pihak lain. Maka dari itu ketika pemadam kebakaran sampai di lokasi kondisi mobil sudah terbakar parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.