Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Otomotif 2021, 5 Mobil yang Disuntik Mati

Kompas.com - 01/01/2022, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

3. Isuzu Panther

Setelah banyak spekulasi dari pecinta otomotif, mobil keluarga legendaris yang hampir berusia 30 tahun, Panther, akhirnya resmi disuntik mati pada Maret 2021.

Alasan dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (AIMI) sebagai agen pemegang merek, dikarenakan produk tersebut tidak lagi relevan dan sesuai dengan regulasi yang ada khususnya mengenai emisi.

Selain itu, pabrikan juga menyebut adanya pergeseran fokusan ke sektor komersial karena lebih menjanjikan. Sehingga, sulit untuk Panther bertahan karena kurang dukungan dari sisi pengembangan produk.

4. Honda Jazz dan Civic Hatchback

New Honda Jazz yang baru saja mendapat penyegaran (26/7/2017).Istimewa New Honda Jazz yang baru saja mendapat penyegaran (26/7/2017).

PT Honda Prospect Motor (HPM) melakukan sejumlah gebrakan baru pada tahun 2021, di mana salah satunya ialah menghentikan dua model andalan yang sudah lama meramaikan pasar Indonesia.

Pertama ialah Honda Jazz, dengan alasan digantikan oleh model terbaru yang lebih modern yakni Honda City Hatchback. Padahal, mobil sudah 18 tahun dipasarkan.

Kedua ialah Honda Civic Hatchback yang putusannya baru dikeluarkan di awal Desember 2021 kemarin.

Mereka memutuskan menyuntik mati model ini karena karakternya yang terlalu mirip dengan mobil hatchback lain. Perseroan pun akhirnya memilih untuk fokus pada pengembangan Honda Civic RS sedan baru.

5. Suzuki Karimun Wagon R

Ilustrasi Suzuki Karimun Wagon RDok. Otomotif Group Ilustrasi Suzuki Karimun Wagon R

Jelang akhir tahun, kabar mengejutkan lainnya datang dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang memutuskan untuk menutup usia dari mobil murahnya, Karimun Wagon R.

Hal tersebut karena pabrikan sedang berupaya mempercepat proses atas elektrifikasi kendaraan bermotor di dalam negeri. Sehingga, fokusannya beralih supaya lebih optimal.

Namun pabrik masih akan melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com