Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sumber Daya Melimpah Tidak Jamin Indonesia Berhasil di Era Kendaraan Listrik

Kompas.com - 15/10/2021, 19:31 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumber daya yang melimpah atas bahan baku primer pembuat baterai untuk kendaraan listrik, yaitu nikel, kobalt, mangan, dan alumunium, tidak lantas menjamin Indonesia untuk sukses saat memasuki era elektrifikasi.

Pasalnya, banyak faktor lain yang perlu diperhatikan dalam mendorong atas kesuksessan produksi baterai kendaraan listrik. Tak terkecuali juga terhadap perkembangan inovasi industri terkait.

Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha di dalam Webinar Quo Vadis Industri Otomotif Indonesia di Era Elektrifikasi, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Gaikindo Optimis Target Penjualan Mobil Tahunan Bisa Terlampaui

Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).DOK. LEXUS INDONESIA Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).

"Adanya teknologi disruptif baterai, mengindikasikan adanya cadangan nikel, mangan dan kobalt yang melimpah, tidak menjamin keberhasilan produksi baterai," ujar dia.

"Pertimbangan biaya dan kemampuan storage dari material baru juga harus diantisipasi. Sehingga penting untuk berkerja sama ke seluruh pihak," lanjut Agus.

Menurut dia, industri baterai di Indonesia harus senantiasa bersiap dalam menghadapi inovasi-inovasi industri baterai global yang sedang berjalan saat ini.

Bila terlambat dan tidak mampu memanfaatkan peluang, harga kendaraan listrik bisa tidak bersaing. Seiring dengan itu, daya beli masyarakat tak akan sesuai harapan.

"Industri baterai indonesia harus mampu mengantisipasi perkembangan inovasi baterai ke depan, dengan berdampak pada harga lebih murah, energi lebih tinggi, dan waktu pengisian lebih singkat," ucap Agus.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Sudah Dilengkapi Pit Building Modular

Pabrik kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara dibangun di KarawangKarawang New Industry City Pabrik kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara dibangun di Karawang

"Menciptakan ekosistem BEV tentu memerlukan keterlibatan para pemangku kepentingan yang terdiri dari produsen, produsen baterai, pilot project, konsumen, dan infrastruktur," tambah dia.

Menperin memprediksi masa depan kendaraan listrik dengan bahan baku baterai yang saat ini tak bergantung pada bahan baku nikel, cobalt, dan mangan, seperti Lithium Sulfur dan lithium fero fosfor.

Harus ada inovasi itu yang membuat baterai menjadi lebih murah, termasuk inovasi solid baterai dan pengembangan basis storage hidrogen.

Adapun target produksi BEV pada 2030 ialah mencapai 600.000 unit untuk roda empat, dan 2,45 juta unit baterai untuk roda dua.

Pada keadaan tersebut, kadar emisi CO2 akan menurun sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton pada sepeda motor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke