JAKARTA, KOMPAS.com - Elektrifikasi adalah masa depan. Keyakinan itu membuat pemerintah Indonesia serius untuk mempercepat tren peralihan kendaraan listrik di masyarakat.
Selain pemerintah, institusi di bidang pendidikan juga terpacu untuk mengembangkan kendaraan listrik sendiri. Salah satunya Universitas Budi Luhur yang membuat purwarupa motor listrik BL-SEV01.
Baca juga: Adu Irit BBM DFSK Super Cab Bermuatan Penuh
Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Mohamad Risal Wasal, mengundang pihak universitas untuk diskusi soal keselamatan penggunaan motor listrik.
Risal menyebutnya sebagai tanggap darurat penanganan motor listrik. Intinya ialah soal semua yang berhubungan dengan keselamatan, dan apa yang perlu dilakukan jika ada kendala.
"Kami jujur bapak ibu sekalian pecinta motor listrik, kita belum punya tanggap darurat penanganan motor listrik," kata Risal dalam sambutan kembalinya motor listrik BL-SEV01 dari touring Jakarta-Mandalika, di Kampus Budi Luhur, Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Cara Mengetahui Besaran Pajak Kendaraan Secara Online
Ke depan tanggap darurat penanganan motor listrik sangat penting, apalagi jika jumlah kendaraan listrik semakin banyak.
"Bayangkan jika tiba-tiba terbakar, disiram air listriknya belum putus, selesai. Tanggap darurat itu kami belum punya. Mungkin dari kampus bapak bisa membantu kami bagaimana tanggap darurat dalam penanganan musibah motor listrik," katanya.
"Makanya dalam persyaratan (pengujian) ada sistem yang meng-cut off (memutus) aliran listrik, begitu dia bermasalah listrik hilang. Sehingga orang selamat," kata Risal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.