JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan Leaf menawarkan berbagai keunggulan menarik untuk para pecintanya di dalam negeri, baik dari segi mengemudi, karakter mobil yang sederhana tapi elegan, sampai efisiensi biaya perawatan harian.
Tak heran bahwa mobil ramah lingkungan bertenaga listrik dari Jepang tersebut mampu mencapai penjualan tertinggi di segmennya secara global. Namun pada sisi kelengkapan fitur, ternyata banyak yang absen.
Dalam fitur keamanan, Anda memang tidak perlu meragukannya karena Leaf sudah dilengkapi piringan cakram tanpa tromol, enam airbags, rem ABS, EBD, dan Brake Assist, sampai Forward Collision Warning serta Forward Emergency Braking.
Baca juga: Bahas Desain dan Karakter Nissan Leaf di Indonesia
Jadi, ketika pengemudi hendak menabrak objek di depannya mobil langsung akan mengambil tindakan pengereman sehingga terhindar dari masalah. Lalu pada jalur bebas hambatan, mobil juga bisa membaca ketika rotasi ban tidak konsisten berada di jalur seharusnya (VDC).
Belum lagi, sudah disematkan pula cruise control walau belum adaptive. Jadi, harap hati-hati ketika mengaktifkannya atau jangan terlalu mengandalkan fitur tersebut untuk perjalanan jangka panjang.
Kemudian fitur yang kerap diandalkan perseroan pada produk ini ialah e-Pedal. Fungsinya, memungkinkan pengendara mengoperasikan mobil hanya dengan satu pedal.
Saat berakselerasi tinggal menekan pedal gas seperti biasanya, sementara ketika butuh melambatkan laju kendaran, cukup lepas pedal gas dan mobil pun akan melakukan deselerasi. Jadi, konsumsi listrik di mobil lebih hemat.
Perlu diingat, e-Pedal hanya memberikan deselerasi, tidak bisa diandalkan 100 persen sebagai fitur pengganti pengereman utama.
Baca juga: [VIDEO] Kupas Tuntas Nissan Leaf, Fitur, Charging dan Nilai Ekonomis
Sayangnya, Leaf sangat minim pada fitur hiburan tambahan seperti blower atau AC tambahan di kursi penumpang, port USB (hanya ada di bagian depan), serta armrest.
Lalu melihat langit-langit mobil, tidak hadir pula sunroof maupun panoramic roof. Platfon dibuat sederhana saja dengan bahan bludru, seperti mobil hatchback pada umumnya dengan harga terjangkau.
Padahal, mobil ini dilego dengan harga Rp 650 jutaan walau statusnya masih impor secara langsung dari Jepang (completely built-up/CBU).
Tak sampai di sana, di kursi penumpang bagian tengah juga terdapat gap yang sangat tinggi sehingga membuat posisi duduk kurang nyaman. Bagian ini pula membuat kursi terkait tidak bisa rebah lantai untuk mendapatkan ruang bagasi yang luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.