JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling sering terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Baik kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi itu sendiri, atau pun yang melibatkan kendaraan lainnya.
Bahkan tidak sedikit pengendara maupun pembonceng yang mengalami luka parah hingga meninggal dunia ketika terlibat dalam kecelakaan.
Baca juga: Bertemu Pelat Nomor Dewa yang Minta Jalan, Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam banyak kasus, pembonceng motor justru yang lebih sering menjadi korban dengan cedera yang lebih parah dibandingkan dengan pengemudi.
Menanggapi hal ini Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, memang benar jika rata-rata kecelakaan yang melibatkan sepeda motor, maka risiko cedera terbesar ada pada pembonceng.
“Pasti korbannya lebih fatal yang dibonceng, karena rata-rata yang dibonceng tidak siap, tidak melihat (situasi di depan) dan kurang waspada,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Sedangkan untuk pengemudinya akan lebih siap karena posisinya berada di depan dan lebih memahami lingkungan berkendara dibandingkan dengan pembonceng.
Baca juga: Kalahkan Marquez, Bos Ducati Beberkan Keunggulan Desmosedici GP21
“Pengemudi yang di depan kan yang mengarahkan motornya jadi sudah memperhitungkan risikonya. Walaupun tetap punya risiko,” ujar Sony.
Untuk itu, Sony menyarankan, jika seseorang berada di posisi sebagai pembonceng agar tidak lengah selama perjalanan.
“Idealnya tetap memantau kondisi di depannya, jadi ada persiapan kalau emergency. Jangan pernah lengah atau terlalu percaya dengan rider,” ucapnya.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani. Pembonceng juga harus berkonsentrasi terhadap lingkungan berkendara agar lebih siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Muluncur 17 September, Daihatsu Terios Punya Fitur Idling Stop
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.