JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan di tol layang MBZ yang melibatkan Toyota Fortuner dengan Mitsubishi Canter.
Sebelumnya, video kecelakaan tersebut diunggah oleh akun Instagram @lowslowmotif, di mana terlihat Fortuner melaju dengan kecepatan tinggi melalui bahu jalan. Kemudian, masuk kembali ke jalur kiri dan menabrak Mitsubishi Canter hingga keduanya kehilangan kendali.
Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Yugi Bayu Hendarto mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi karena sopir Fortuner mengantuk.
“Untuk penyebabnya kami masih dalami, kalau kami kemarin sudah melaksanakan introgasi kepada sopir pengendara dari Fortuner, dia mengaku mengantuk,” kata Yugi, kepada wartawan, di Bekasi, Selasa (7/5/2024) siang.
Baca juga: Kecelakaan Fortuner di MBZ, Ingat Batas Kecepatan Maksimal di Tol Layang MBZ
Kecelakaan di jalan tol akibat sopir mengantuk seringkali terjadi, hal ini perlu menjadi perhatian bagi pengemudi karena sangat berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, banyak sekali pengemudi yang meremehkan kondisi mengantuk.
“Pengemudi berharap bisa dimanipulasi dengan ngebut, kucek-kucek mata, ngerokok dan dan lain-lain. Padahal pada kondisi tersebut pengemudi mengarah kepada tidur,” kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Menurut Sony, tidak ada yang bisa melawan kantuk, sebaiknya sadar diri untuk segera berhenti sesat 3-5 menit di bahu jalan, dengan begitu pengemudi sudah menyelamatkan banyak korban.
Baca juga: Relokasi Diler, Mitsubishi Sediakan Fasilitas Lengkap di Malang Kota
Sony juga mengatakan, memahami kondisi jalan tol yang sepi, panjang dan suasana monoton memang membuat bosan dan membuat kantuk.
“Itu kenapa sebelum memulai perjalanan persiapkan kondisi fisik dan segala penunjangnya, seperti teman ngobrol atau apapun yang bisa membuat suasana hati jadi baik atau menerapkan commentary driving.
Selain itu, Sony menyarankan untuk hindari mata dari sinar matahari langsung, pakaian yang ketat, udara di dalam kabin terlalu dingin, kabin kotor dan lainnya, karena bisa memicu kantuk.
Meski begitu, ada juga pengemudi yang egois karena tidak sabaran dan bisa menjadi pemicu orang menyusul dari bahu jalan, sehingga keputusannya tidak didasari dengan perhitungan resiko bahaya yang timbul.
“Jangan kita bertumbuh dari sebuah pengalaman pahit, karena hitungan risiko tidak bisa terukur,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.