JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan tengah menyusun program untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di Tanah Air.
Program ini bukan hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan, tapi juga melakukan mitigasi dan edukasi untuk mencegah kecelakaan.
Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, mengatakan, sektor transportasi darat jadi yang paling banyak mengalami kecelakaan.
Baca juga: Siap-siap, Pelat Nomor Kendaraan Bakal Jadi Warna Putih
“Masih cukup tinggi angka populasi dibandingkan angka kecelakaan yang terjadi. Termasuk juga, bukan hanya jumlahnya, tapi juga tingkat fatalitasnya,” ujar Budi, dalam webinar (13/9/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, Budi mengatakan bahwa Indonesia masuk ke urutan kedelapan dalam negara dengan tingkat kecelakaan tertinggi di Asia Tenggara.
“Jadi yang berikutnya cukup bagus adalah Singapura, kemudian Brunei Darussalam. Dan Indonesia kemudian memang dibandingkan Thailand dan Vietnam, kita lebih bagus,” ucap Budi.
Baca juga: Mulai Besok, Dispensasi Perpanjangan SIM Berlaku Lagi
“Data yang ada di Korlantas Polri, 75 persen kecelakaan itu diakibatkan dan berakibat pada kendaraan bermotor sepeda motor,” kata dia.
Oleh sebab itu, pemerintah dalam hal ini membuat suatu program untuk mengkolaborasikan beberapa kementerian/lembaga, yang terdiri dari Bappenas, Kepolisan, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Kesehatan.
“Dalam rangka penanganan dan peningkatan aspek keselamatan lalu lintas, dalam satu program rencana umum nasional keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau RUNK,” kata Budi.
“Ada 5 pilar di situ, masing-masing bertanggung jawab dalam rangka melakukan mitigasi dan peningkatan kualitas pelayanan untuk mengedukasi dan juga mencegah kecelakaan, termasuk korban fatalitas,” ucap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.