Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/08/2021, 08:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pengguna jalan, pasti kerap melihat biker yang membantu pengendara motor lainnya ketika mogok. Biasanya bantuan antara biker ini mulai dari dorongan pake kaki (stut)) atau dengan cara menarik menggunakan tali.

Namun, aksi menarik kendaraan mogok yang tidak lazim oleh pengendara motor terlihat pada video yang diunggah oleh akun instagram Dashcam Indonesia, Rabu (11/8/2021).

Dalam rekaman tersebut, tampak biker yang sedang menarik angkot mogok menggunakan seutas tali yang dikaitkan pada sepeda motornya.

Aksi tersebut pun menuai banyak pujian dari warganet, tidak sedikit dari mereka yang mengaggumi perfoma motor tersebut.

Baca juga: Ini yang Bikin Kaca Mobil Cepat Berjamur

Meski begitu, perlu dipahami bahwa aksi seperti itu tidak aman untuk dilakukan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, motor menarik mobil sebetulnya sudah ada di Eropa, tapi motor tersebut sudah didesain dan dimodifikasi untuk menderek.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

“Tapi kalau motornya standar seperti itu, ini luar biasa. Bukan masalah kuatnya, namun risiko terhadap kerusakan dan bahaya kecelakaan,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Menurut Sony, utamanya kendaraan yang menderek harus memiliki bobot yang lebih berat, tujuannya agar lebih seimbang dalam mengontrol kendaraan yang ada di belakang atau yang ditarik.

Baca juga: Supaya Tidak Celaka, Ini Prosedur Aman Ganti Ban Mobil di Jalan Tol

“Kalau sebaliknya, maka keseimbangannya jadi terganggu. Apabila mobil yang ditarik ngerem atau berpindah lajur, maka motor tersebut bisa selip atau jatuh,” kata dia.

Sony juga mengingatkan, kendaraan yang ditarik dengan mesin mati itu remnya tidak akan berfungsi. Motor tersebut bisa saja terlindas jika angkot yang ditarik olehnya gagal mengerem, di jalan menurun misalnya.

“Boleh membantu, itu baik. Tapi lebih penting berpikir aman, ditambah lagi pengendaranya tidak menggunakan alat ridding yang mumpuni,” ucap Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke