JAKARTA,KOMPAS.com - Salah satu jenis motor yang diminati oleh masyarakat Indonesia, yakni motor matik. Dengan penggunaan yang praktis dan efisien, motor model ini dapat dengan mudah digunakan oleh siapa saja.
Namun dengan sistem mekanisme yang simpel tersebut, ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh motor matik. Sebab, motor jenis ini banyak digunakan oleh masyarakat perkotaan dengan kondisi jalan yang kebanyakan datar.
Baca juga: BMW C 150 Siap Meluncur, Skutik Baru Saingan Nmax dan PCX
Salah satu kekurangan pada motor matik, yakni pada saat melewati turunan tajam, motor matik tidak terlalu memiliki engine brake atau sesatu yang dapat menahan mesin yang mempuni seperti yang dimiliki motor manual.
Beberapa kekurangan tersebut harus disiasati oleh pengendara dengan kemampuan dan pengetahuan mengenalikan motor dalam keadaan tertentu.
Pengetahuan ini penting demi keselamatan berkendara baik diri sendiri maupun pengendara lain disekitar kita.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan ada perbedaan cara yang dilakukan ketika berkendara di turunan terjal untuk motor matik dan manual.
Baca juga: Ini 10 Mobil Bekas Rp 30 Jutaan, Mulai Starlet sampai Lancer
Apabila motor manual lebih dapat menghemat rem karena dibantu dengan engine brake. Sedangkan motor matik ada beberapa cara untuk melewati turunan terjal dengan aman.
"Sementara untuk motor matik, engine brake juga dapat dilakukan namun tidak sekuat yang dapat dilakukan oleh motor manual," kata Agus kepada Kompas.com belum lama ini.
Ada cara tersendiri untuk melewati turunan terjal menggunakan motor matik. Menurut Agus yang harus dilakukan adalah dengan tidak menutup gas secara penuh.
Dengan menutup gas secara penuh di turunan maka yang akan terjadi adalah motor matik seperti los, atau bisa digambarkan seperti posisi gigi netral di motor manual. Tentunya berbahaya karena tumpuan penahan beban hanya akan dibebankan pada rem kendaraan.
Baca juga: Skema Kredit Mobil Murah Bekas, Cicilan Mulai Rp 1 Jutaan
Selanjutnya, gunakan rem belakang untuk menahan beban kendaraan. Sebab, kalau menggunakan rem depan yang ditakutkan adalah tumpuan beban berada di depan yang mengakibatkan bahaya.
Apalagi jika jalan berpasir hal itu akan lebih berbahaya lagi, bisa terpeleset kemudian terjatuh dari motor.
Lebih aman lagi menggunakan kedua rem secara bersamaan, namun tetap harus bagian terbesar diberikan kepada rem belakang. Fungsi rem depan hanya digunakan untuk mengimbangi rem belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.