Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Motor Wajib Paham Teknik Mengerem yang Benar

Kompas.com - 28/07/2021, 17:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik pengereman yang benar sebenarnya jadi pengetahuan dasar yang wajib dikuasai semua pengendara sepeda motor.

Sayangnya masih banyak pengendara yang belum paham hal tersebut karena belajar berkendara hanya secara otodidak.

Pasalnya ketika berada di jalan, segala ancaman tidak terduga bisa terjadi kapan saja. Jika pengendara tidak paham teknik mengerem yang benar, kemungkinan besar rem mendadak jadi aksi yang akan dilakukan.

Sementara rem mendadak sendiri tidak bisa asal. Kerap ditemukan pengendara melakukan rem mendadak hingga terjatuh. Seperti yang terlihat pada video unggahan Laman Facebook Dashcam Indonesia, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Mana Lebih Bahaya, Ban Kelebihan atau Kekurangan Tekanan Udara?

Pada video tersebut terlihat pengendara sepeda motor berboncengan melaju kencang lalu mengerem secara spontan hingga akhirnya terjatuh.

Menanggapi hal tersebut, Head of Safety Riding Wahana Agus Sani menjelaskan mengenai teknik mengerem yang benar dan aman.

"Pengereman yang aman harus memakai kedua rem (depan dan belakang) secara bersamaan agar sepeda motor dapat berhenti atau mengurangi kecepatan dengan aman," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Ia menjelaskan, jika hanya dilakukan dengan rem depan, kemungkinan besar ban depan akan selip dan tergelincir. Bisa juga sepeda motor akan stoppie atau bagian belakang motor terangkat ke depan karena seluruh beban motor berpusat ke roda depan.

Baca juga: Mengenal Bus Baru Marcopolo, Ada Varian Single dan Double Decker

"Porsi pengereman pun harus disesuaikan dengan kondisi jalan. Jika jalan dalam kondisi baik maka rem depan bisa ditarik kuat. Namun jika kondisi jalan licin maka penggunaan rem depan harus dikurangi agar ban depan tidak tergelincir," kata Agus lebih lanjut.

Ada pula pengendara yang akhirnya takut untuk menggunakan rem depan sehingga hanya mengandalkan rem belakang. Agus mengatakan hal tersebut juga tidaklah tepat.

"Konsekuensinya pengereman jadi kurang maksimal sehingga jarak pengereman lebih jauh. Jika memaksa menarik rem belakang terlalu kuat dikhawatirkan roda belakang terkunci yang mengakibatkan motor goyang. Jika tidak seimbang bisa terjatuh," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sangat penting juga untuk tidak membiasakan kaki/tangan secara tidak sengaja menginjak/menekan pedal/tuas rem. hampir sering ditemukan ini. hal ini membuat lampu isyarat rem menyala terus sehingga pengendara di belakang tidak bisa menangkap isyarat saat pengereman mendadak.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau