Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengganti Kampas Rem Mobil, Sisi Mana yang Lebih Dulu Habis

Kompas.com - 29/05/2021, 08:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudikan mobil tentu tidak terlepas dari yang namanya perawatan. Komponen pengereman mobil merupakan salah satu yang harus dirawat dengan baik, salah satunya dengan mengganti kampas rem.

Kampas rem merupakan komponen yang bergesekan dengan cakram atau tromol. Ketika kampas dan cakram bergesekan, kendaraan bisa berkurang kecepatannya, bahkan sampai berhenti.

Kampas rem yang terus bergesekan dengan cakram atau tromol tentu akan habis atau terkikis. Jika sudah habis, tentu harus diganti agar sistem pengereman bisa maksimal.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bikin Motor Cepat Rusak

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

Lalu dari bagian depan dan belakang mobil, sisi mana yang kampas remnya lebih dahulu habis?

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, kampas rem depan lebih cepat aus karena distribusi rem depan yang lebih besar dibanding rem belakang.

“Distribusi rem antara 60 persen depan dan 40 persen belakang (60:40) atau 70:30 tergantung dari kendaraannya,” ucap Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Resmi, Polisi Harus Bawa Alat Ukur Saat Razia Knalpot Bising

Distribusi rem ini juga disebabkan beban yang diangkut roda depan lebih besar dibanding roda belakang. Walaupun begitu, kampas rem sisi depan dan belakang harus diperiksa setiap 10.000 km.

Selain itu, jika mau mengganti kampas, baik bagian depan atau belakang harus diganti kedua sisinya. Misalnya kampas rem depan habis, harus ganti sisi kiri dan kanannya, karena biasanya habisnya bersamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com