Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

"Gabut" Tak Bisa Mudik, Lebih Baik Cek Kondisi Busi Kendaraan

Kompas.com - 13/05/2021, 13:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya larangan mudik, membuat suasana perayaan Lebaran selama dua tahun benar-benar berbeda. Tak ada lagi perjalan panjang bertemu sanak saudara di kampung halaman, dan pastinya suka duka menikmati kemacetan lalu lintas pun tak ada.

Nah, buat pemilik kendaraan, baik mobil atau sepeda motor, yang "gabut" saat libur Lebaran, ada baiknya memanfatkan waktu untuk merawat tunggangan.

Caranya tak perlu yang ribet, cukup cari aktivitas yang bisa dilakukan di rumah sendiri tanpa repot memanggil mekanik apalagi pergi ke bengkel. Salah satunya seperti melihat kondisi busi.

Mungkin banyak yang tak menyadari peran busi sangat vital bagi kendaraan, meski memiliki ukuran yang kecil, tapi komponen yang satu ini tak bisa diabaikan, karena bila sudah bermasalah, pemilik kendaraan sendiri yang akan repot.

Baca juga: Siap-siap, Banderol Daihatsu Rocky Bakal Lebih Mahal Bulan Depan

Ilustrasi memasang busi mobilhttps://www.2carpros.com/ Ilustrasi memasang busi mobil

 

Seperti diketahui, busi memiliki peran penting dalam sistem pembakaran sebuah kendaraan, namun seiring penggunaannya, busi juga memiliki usia pakai. Apalagi bila jarang dilihat, akibat banyak kerak karbon yang melekat di elektroda, maka kemampuannya juga tak lagi optimal.

Lantas apakah busi bisa dibersihkan ? jawabannya bisa saja, namun ritualnya tak bisa dilakukan sembarang atau asal. Selain itu, jangan salah kaprah juga soal tujuan dari membersihkannya untuk apa.

Menurut Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, membersihkan busi bila kotor sah-sah saja dilakukan, tapi kalau tujuannya membersihkan dari karbon sisa-sisa pembakaran, hal tersebut tidak bisa dilakukan.

"Kalau dari kotoran, itu masih bisa dilakukan, tapi kalau dari karbon agak sulit, karena (karbon) sifatnya menempel atau lebih tepatnya destruktif yang merusak karena sampai ke dalam elektroda. Jadi rusaknya juga dari dalam, bukan luar," ucap Diko beberapa waktu lalu.

Baca juga: Optimasi Mesin Motor Harian, NGK Luncurkan Busi MotoDX

NGK rilis MotoDX busi khusus sepeda motorNGK NGK rilis MotoDX busi khusus sepeda motor

Diko mengibaratkan karbon sisa pembakaran yang melekat pada elektroda seperti tembok yang secara terus-menerus terkena air. Selain bagian luar, seperti cat yang memudar dan mengelupas, bagian dalamnya juga ikut rusak.

Karena itu, bila memang karbonnya sudah menumpuk, ada baiknya melakukan hal sesuai prosedur, yakni mengganti baru agar kembali optimal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke