JAKARTA, KOMPAS.com - Meski mudik dilarang, namun pemerintah tetap memprediksi adanya peningkatan pergerakan masyarakat usai Lebaran, atau yang dulu kerap disebut sebagai arus balik mudik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, peningkatan pergerakan masyarakat setelah Lebaran diperkirakan terjadi pada Minggu (16/5/2021) atau H+2. Karena itu, Budi mengimbau masyarakat tak melakukan perjalanan pada hari yang sama.
"Ada preferensi masyarakat untuk melakukan pergerakan pada hari Minggu tangal 16 Mei 2021. Untuk itu saya minta kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan di tanggal yang sama, karena hari itu pasti ada suatu konsentrasi," ucap Budi dalam keterangan resminya, Rabu (12/5/2021).
Baca juga: Antisipasi Arus Balik Mudik, Polisi Siapkan Berbagai Rekayasa
Guna mengantisipasi lonjakan arus balik atau pergerakan usai Lebaran, Budi mengingatkan kepada para petugas di lapangan untuk tetap mempertahankan konsistensi dalam bertugas melakukan penyekatan sampai masa peniadaan mudik selesai.
Budi juga menengaskan bila tantangan terbesar nanti masih pada sektor transportasi darat dibandingkan moda lainnya. Hal tersebut karena potensi masyarakat yang ingin mudik terlihat sangat tinggi.
Dari beberapa informasi yang beredar, beberapa waktu lalu sampai dengan H-2 Lebaran, para pemudik yang menggunakan sepeda motor bahkan sempat menerobos barikade penyekatan.
"Oleh karenanya, effort yang dilakukan rekan-rekan petugas di lapangan baik dari TNI, Polri, Dishub, KKP, Satgas, dan unsur terkait lainnya adalah suatu hal yang luar biasa. Kesabaran para petugas dalam menangani masyarakat pengguna transportasi darat pun sudah dilakukan dengan baik," kata Budi.
Baca juga: 4 Alasan Sepeda Motor Masih Jadi Idola buat Dipakai Mudik
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, sampai dengan hari ketujuh masa peniadaan mudik, telah terjadi penurunan pergerakan manusia yang signifikan pada semua sektor, baik darat, laut, udara, dan kereta api, dengan kisaran 70-90 persen dibanding periode sebelum masa peniadaan mudik.
"Kami apresiasi masyarakat yang telah memahami maksud dan tujuan pemerintah melakukan peniadan mudik, sehingga akhirnya mengurungkan niat untuk melakukan perjalanan mudik tahun ini," ucap Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.